Ada 'Air di Otak', Kesehatan Raja Thailand Mencemaskan
A
A
A
BANGKOK - Raja Thailand,Bhumibol Adulyadej,kembali dirawat karena kondisi kesehatannya semakin mencemaskan. Pihak kerajaan mengutip keterangan dokter rumah sakit mengatakan, Raja Thailand dirawat karena ada ”air di otak"-nya dan menderita infeksi paru-paru.
Raja berusia 87 tahun itu dianggap sebagai raja yang paling lama berkuasa di dunia. Dia masuk Rumah Sakit Siriraj Bangkok lagi setelah pada bulan Mei lalu sempat membaik.
Informasi kesehatan Raja Bhumibol selama ini disimpan rapat. Menurut Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand, dokter di rumah sakit telah mengurangi kadar air di otak raja.
”Selama tinggal di Siriraj, ia menderita demam berkala dan detak jantungnya meningkat. Diasumsikan akibat infeksi paru-paru yang diderita sebelumnya,” bunyi pernyataan Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand, seperti dikutip AFP, Selasa (11/8/2015).
Kondisi kesehatan Raja Bhumibol yang mencemaskan itu memicu teka-teki nasib masa depan Thailand. Sebab, negara itu dalam sat dekade mengalami kekacauan politik, di mana dua kudeta telah terjadi.
Junta militer kini berkuasa di Thailand setelah mengkudeta pemerintah Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, pada Mei 2014 lalu. Pihak militer selama ini dikenal loyal dengan Kerajaan.
Bahkan, rezim militer Thailand baru-baru ini memberlakukan hukuman keras terkait tindakan penghinaan terhadap kerajaan. Pada Jumat pekan lalu, seorang pria dijatuhi hukuman penjara selama 30 tahun atas tuduhan menghina kerajaan di Facebook.
Raja berusia 87 tahun itu dianggap sebagai raja yang paling lama berkuasa di dunia. Dia masuk Rumah Sakit Siriraj Bangkok lagi setelah pada bulan Mei lalu sempat membaik.
Informasi kesehatan Raja Bhumibol selama ini disimpan rapat. Menurut Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand, dokter di rumah sakit telah mengurangi kadar air di otak raja.
”Selama tinggal di Siriraj, ia menderita demam berkala dan detak jantungnya meningkat. Diasumsikan akibat infeksi paru-paru yang diderita sebelumnya,” bunyi pernyataan Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand, seperti dikutip AFP, Selasa (11/8/2015).
Kondisi kesehatan Raja Bhumibol yang mencemaskan itu memicu teka-teki nasib masa depan Thailand. Sebab, negara itu dalam sat dekade mengalami kekacauan politik, di mana dua kudeta telah terjadi.
Junta militer kini berkuasa di Thailand setelah mengkudeta pemerintah Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, pada Mei 2014 lalu. Pihak militer selama ini dikenal loyal dengan Kerajaan.
Bahkan, rezim militer Thailand baru-baru ini memberlakukan hukuman keras terkait tindakan penghinaan terhadap kerajaan. Pada Jumat pekan lalu, seorang pria dijatuhi hukuman penjara selama 30 tahun atas tuduhan menghina kerajaan di Facebook.
(mas)