Jadi Mata-mata Hizbullah, WN Swedia Ditangkap Polisi Israel

Minggu, 09 Agustus 2015 - 21:00 WIB
Jadi Mata-mata Hizbullah, WN Swedia Ditangkap Polisi Israel
Jadi Mata-mata Hizbullah, WN Swedia Ditangkap Polisi Israel
A A A
YERUSALEM - Otoritas keamanan Israel menyatakan telah menangkap seorang warga negara Swedia, Hassan Khalil Hizran, dengan tuduhan menjadi mata-mata bagi kelompok militan Lebanon, Hizbullah. Israel menduga, aksi ini dilakukan oleh Hizbullah dalam rangka mempersiapkan diri untuk menghadapi negara zionis itu di masa depan.

Badan Keamanan Internal Israel, Shin Bet mengatakan, Hassan Khalil Hizran ditangkap pada 21 Juli ketika tiba di bandara internasional Tel Aviv. Dalam pernyataannya, Shin Bet mengatakan, Hizran mengaku direkrut oleh Hizbullah pada tahun 2009. Ia lalu diminta untuk mengumpulkan informasi intelijen tentang pangkalan militer Israel, tank dan senjata.

"Ini adalah bukti jika Hizbullah sedang mempersiapkan diri untuk perang berikutnya dengan Israel dan sudah mengantongi sejumlah target," demikian pernyataan Shin Bet yang dikutip dari Reuters, Minggu (9/8/2015). Shin Bet juga mengatakan, pihak berwenang Swedia juga telah diberitahu tentang penangkapan warga negaranya.

Sedangkan pengacara Hizran, Lea Tsemel membenarkan jika kliennya telah bertemu dengan anggota Hizbullah selama kunjungan ke Lebanon, negara tempat dimana ia dilahirkan dari rahim pengungsi Palestina yang kemudian beremigrasi ke Swedia.

Meski begitu, kliennya tidak melakukan salah satu permintaan Hizbullah dan ia mengunjungi Israel untuk alasan pribadi. "Dia menolak permintaan untuk membahayakan keamanan Israel," kata Tsemel, sembari menambahkan jika Hizran sempat mengunjungi Israel pada tahun 2009 lalu.

Kelompok Hizbullah dan Israel sempat terlibat perang pada tahun 2006 lalu. Meski saat ini hubungan keduanya terlihat damai, namun tidak dapat dipungkiri baik Israel maupun Hizbullah menyimpan kekhawatiran yang sama.

Israel menilai, Hizbullah akan meningkatkan kemampuan roketnya dalam mengenai sasaran sembari membantu Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Kedutaan Swedia di Israel dan dari kelompok Hizbullah terkait kabar penangkapan ini.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4309 seconds (0.1#10.140)