Pantau Samudera Pasifik, Rusia Bentuk Unit Militer Baru
A
A
A
MOSKOW - Militer Rusia merilis rencana membentuk unit Angkatan Udara dan pertahanan anti misil baru pada Jumat kemarin. Unit Angkatan Udara dan pertahanan anti misil itu akan ditempatkan di daerah Timur Jauh guna memonitor ancaman dari Samudera Pasifik dan Laut Jepang.
"Angkatan Udara ke-11 dan tentara pertahanan udara di bentuk di distrik militer sebelah timur. Unit ini terdiri dari formasi dan unit militer dari Angkatan Udara ke-3 dan Komando Pertahanan Udara yang akan ditempatkan di Timur Jauh dan Siberia Timur," terang Sekretaris Untuk Komando Regional Rusia, Kolonel Alexander Gordeye, seperti dikutip dari ibtime, Sabtu (8/8/2015).
Unit baru ini nantinya akan dilengkapi dengan sistem pertahanan udara terbaru, seperti misil jenis S-300 dan S-400. Selain itu, mereka juga akan memiliki jet tempur sukhoi jenis SU-35S, SU-30SM, SU 30M-2 dan helikopter Ka-52.
Pihak berwenang mengatakan, unit baru ini dibentuk untuk meningkatkan efektivitas komando militer Rusia dan mobilisasi pasukan ke wilayah tersebut. Namun nantinya, saat latihan dan misi berlangsung, para pilot akan ditempatkan di luar daratan Rusia.
"Para pilot akan melakukan misi latihan tempur di teluk-teluk yang ada di sekitarnya dan laut Siberia Timur, Samudra Pasifik, dan Kutub Utara yang menjadi zona tanggung jawab dari Distrik Militer Timur," ujar Kementerian Pertanahan dalam laporan yang dirilis oleh Sputnik.
Keberadaan pangkalan dan unit anti misil di daerah itu diprediksi akan menambah tensi militerisasi di wilayah Asia Pasifik dalam dua tahun terakhir. Pasalnya, sebelum Rusia, China dan Amerika juga telah mengambil langkah serupa.
"Angkatan Udara ke-11 dan tentara pertahanan udara di bentuk di distrik militer sebelah timur. Unit ini terdiri dari formasi dan unit militer dari Angkatan Udara ke-3 dan Komando Pertahanan Udara yang akan ditempatkan di Timur Jauh dan Siberia Timur," terang Sekretaris Untuk Komando Regional Rusia, Kolonel Alexander Gordeye, seperti dikutip dari ibtime, Sabtu (8/8/2015).
Unit baru ini nantinya akan dilengkapi dengan sistem pertahanan udara terbaru, seperti misil jenis S-300 dan S-400. Selain itu, mereka juga akan memiliki jet tempur sukhoi jenis SU-35S, SU-30SM, SU 30M-2 dan helikopter Ka-52.
Pihak berwenang mengatakan, unit baru ini dibentuk untuk meningkatkan efektivitas komando militer Rusia dan mobilisasi pasukan ke wilayah tersebut. Namun nantinya, saat latihan dan misi berlangsung, para pilot akan ditempatkan di luar daratan Rusia.
"Para pilot akan melakukan misi latihan tempur di teluk-teluk yang ada di sekitarnya dan laut Siberia Timur, Samudra Pasifik, dan Kutub Utara yang menjadi zona tanggung jawab dari Distrik Militer Timur," ujar Kementerian Pertanahan dalam laporan yang dirilis oleh Sputnik.
Keberadaan pangkalan dan unit anti misil di daerah itu diprediksi akan menambah tensi militerisasi di wilayah Asia Pasifik dalam dua tahun terakhir. Pasalnya, sebelum Rusia, China dan Amerika juga telah mengambil langkah serupa.
(esn)