Eksekusi Bocah-bocah Yazidi, ISIS Periksa Bulu Ketiak

Rabu, 15 Juli 2015 - 16:53 WIB
Eksekusi Bocah-bocah Yazidi, ISIS Periksa Bulu Ketiak
Eksekusi Bocah-bocah Yazidi, ISIS Periksa Bulu Ketiak
A A A
SINJAR - Militan bersenjata ISIS menyeleksi para bocah laki-laki Yazidi yang boleh dieksekusi atau tidak dengan cara memeriksa bulu ketika. Jika bocah laki-laki yang disandera sudah tumbuh bulu ketiak, maka dianggap sudah cukup umur untuk dieksekusi.

Cara militan bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyeleksi bocah laki-laki Yazidi untuk dieksekusi itu diungkap tiga sandera Yazidi yang lolos dari pembantaian massal karena berpura-pura tewas.

Ketiga pria Yazidi itu berbaur dengan sekitar ratusan jenazah warga Yazidi yang ditembak mati militan ISIS di sebuah kuburan massal. Insiden pembantaian massal itu terjadi di Desa Kojo, Irak utara.

Sebagian dari ratusan korban tewas itu adalah warga Kristen yang dikelabui ISIS dengan janji akan dilepaskan setelah dibawa ke pegunungan Sinjar. Tapi, setelah dilokasi kejadian, mereka diturunkan dari truk dan dibawa ke sebuah ladang pembantaian.

Pria Yazidi bernama Khalaf, 42,—nama samaran —untuk melindungi identitasnya, menceritakan bahwa dia salah satu dari 800 sandera pria yang berhasil selamat. Dia terkena tembakan tapi tidak tewas. Lantaran takut, dia pura-pura tewas dengan tidak bergerak dan menahan napas ketika berbaur dengan para korban yang berlumuran darah.

Dua saudara Khalaf ikut dibunuh pada hari itu. Tapi, dua keponakannya Kameel dan Jamal (juga nama samaran)masih hidup setelah berpura-pura tewas di kuburan massal selama berjam-jam.

Menurut Khalaf, seorang sandera di sampingnya ketahuan masih bergerak sehingga militan ISIS menembak di bagian kepala untuk dipastikan tewas.

Khalaf menceritakan kejadian itu kepada Mail Online, kemarin, di sebuah kamp pengungsi Irak. ”Mereka (ISIS) membawa semua orang untuk dibawa ke Kojo. Mereka mengambil semuanya dari kami, telepon, uang, emas,” kata Khalaf.

Para militan ISIS, lanjut Khalaf, memerintahkan setiap bocah laki-laki di atas usia 10 tahun untuk berdiri di sebelah kanan dan anak-anak perempuan di sebelah kiri. ”Mereka diperiksa untuk dilihat apakah anak laki-laki sudah memiliki bulu ketiak,” kata Khalaf.

Kameel menambahkan, ada pilihan lain bagi para sandera untuk bisa diampuni militan ISIS. Yakni bersedia pindah keyakinan seperti yang dianut para militan ISIS.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5336 seconds (0.1#10.140)