Memuakkan, ISIS Ledakkan Bayi Yatim untuk Latihan
A
A
A
ABU SHARQAT - Seorang bayi yatim diledakkan militan ISIS dalam sebuah latihan penggunaan bahan peledak di Irak utara. Ayah bayi itu tewas lebih dulu dieksekusi militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Tindakan memuakkan ISIS itu diungkap Sadiq al-Husseini, Kepala Komite Keamanan di Provinsi Diyala, Irak. Bayi yatim itu dilaporkan diikat ke sebuah perangkat dan diledakkan dengan bahan peledak di sebuah wilayah di dekat Abu Sharqat, Provinsi Salahuddin, Irak utara.
Peledakan itu dilakukan dari jarak jauh dengan alat kontrol detonator. ”Ini adalah misi pelatihan untuk ISIS guna mengajarkan teknik dasar mekanisme ‘booby-trapping',” kata Sadiq al-Husseini.
Menurut al-Husseini, ayah bayi tersebut telah ditangkap dan dieksekusi dengan cepat karena telah membunuh beberapa militan ISIS. Namun, tidak jelas apa yang terjadi pada ibu bayi.
Al-Husseini melanjutkan, sebagai hukuman atas serangan sang ayah terhadap para militan ISIS, bayi dibawa ke kamp pelatihan dan digunakan sebagai bagian dari demonstrasi mengerikan.
“Organisasi ini tidak peduli terhadap nilai paling dasar manusia,” katanya, seperti dilaporkan Daily Mail, Senin malam (13/7/2015).
Tindakan memuakkan ISIS itu diungkap Sadiq al-Husseini, Kepala Komite Keamanan di Provinsi Diyala, Irak. Bayi yatim itu dilaporkan diikat ke sebuah perangkat dan diledakkan dengan bahan peledak di sebuah wilayah di dekat Abu Sharqat, Provinsi Salahuddin, Irak utara.
Peledakan itu dilakukan dari jarak jauh dengan alat kontrol detonator. ”Ini adalah misi pelatihan untuk ISIS guna mengajarkan teknik dasar mekanisme ‘booby-trapping',” kata Sadiq al-Husseini.
Menurut al-Husseini, ayah bayi tersebut telah ditangkap dan dieksekusi dengan cepat karena telah membunuh beberapa militan ISIS. Namun, tidak jelas apa yang terjadi pada ibu bayi.
Al-Husseini melanjutkan, sebagai hukuman atas serangan sang ayah terhadap para militan ISIS, bayi dibawa ke kamp pelatihan dan digunakan sebagai bagian dari demonstrasi mengerikan.
“Organisasi ini tidak peduli terhadap nilai paling dasar manusia,” katanya, seperti dilaporkan Daily Mail, Senin malam (13/7/2015).
(mas)