Sikap Indonesia Jika Australia Legalkan Pernikahan Sejenis

Jum'at, 10 Juli 2015 - 09:18 WIB
Sikap Indonesia Jika Australia Legalkan Pernikahan Sejenis
Sikap Indonesia Jika Australia Legalkan Pernikahan Sejenis
A A A
JAKARTA - Wacana pelegalan pernikahan sesama jenis mulai bergulir di Australia menyusul langkah Amerika Serikat (AS) yang sudah lebih dulu melegalkannya. Pemerintah Indonesia enggan turut campur jika nantinya hukum di Australia melegalkan pernikahan sesama jenis.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia telah menolak hubungan saran dengan Australia bisa terpengaruh jika pernikahan sesama jenis disahkan di Australia. Indonesia tak mau ambil pusing dengan kebijakan Pemerintah Australia.

”Saya pikir itu masalah yang harus diputuskan oleh pemerintah atau otoritas yang membahas masalah ini,” kata juru bicara Kemlu Indonesia, Arrmanatha Nassir.

”Karena, seperti yang saya pahami, itu tidak ada hubungannya dengan hukum nasional kita (Indonesia),” ujarnya. ”Dalam konteks hubungan (Australia-Indonesia), hubungan atas dasar saling menguntungkan akan dibangun.”

Arrmanatha mengatakan hukum Indonesia tentang pernikahan akan tetap sama. Selain tidak memungkinkan untuk pernikahan sesama jenis, Indonesia tidak memungkinkan orang-orang dari agama yang berbeda untuk menikah.

Senator Australlia, Eric Abetz, menyarankan bahwa, jika negara-negara Asia tidak menerima pernikahan sesama jenis, maka Australia seharusnya juga tidak. Menurutnya, tradisi Australia juga mengikuti tradisi Asia selama berabad-abad.

Sementara itu, Menteri Pertanian Australia, Barnaby Joyce, mengatakan negara-negara Asia bisa melihat Australia mengalami "dekaden" jika pernikahan sesama jenis dilegalkan.

”Eric benar untuk mengatakan di mana kita hidup dalam wilayah ekonomi Asia Tenggara, di mana wilayah itu jadi ‘ternak’ kami,” ujar Joyce, seperti dilansir ABC.net.au, Jumat (10/7/2015).

”Ketika kami pergi ke sana, ada penilaian apakah Anda suka atau tidak yang dibuat tentang kami. Mereka melihat kita sebagai dekaden,” imbuh Joyce.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5580 seconds (0.1#10.140)