ISIS Kembali Serang Masjid di Yaman
A
A
A
SANAA - ISIS kembali dilaporkan melakukan serangan yang menargetkan sebuah masjid di ibukota Yaman, Sanaa. Target mereka kali ini masih tetap sama, yakni masjid-masjid Syiah yang berada di kota tersebut.
Melansir Al Arabiya pada Rabu (8/7/2015), serangan terbaru yang dilakukan kelompok radikal itu belangsung semalam. Kelompok itu menargetkn para jamaah shalat tawarih di masjid Al-Raoudh, yang berada di tenggara Sanaa.
Dalam sebuah pernyataan, ISIS mengatakan, bahwa serangan ini adalah serangan balas dendam atas apa yang dilakukan Houthi terhadap kaum Sunni Yaman. "Kami telah melakukan serangan balas dendam atas Houthi, yang telah meduduki sebagaian besar Yaman," bunyi pernyataan ISIS.
Menurut otoritas setempat, satu orang tewas dan lima orang lainnya menderita luka-luka akibat serangan tersebut. Minimnya korban dikarenakan ISIS melakukan serangan itu di saat jamaah mulai meninggalkan masjid setelah menunaikan shalat tawarih.
ISIS sendiri memang kerap menggunakan konflik di Yaman untuk menjalankan aksi mereka. Yaman dipilih menjadi "taman bermain" baru mereka, karena kondisi keamanan di sana yang jauh dari kata kondusif, yang memudahkan mereka untuk melancarkan serangan-serangan kepada pihak yang mereka anggap musuh.
Melansir Al Arabiya pada Rabu (8/7/2015), serangan terbaru yang dilakukan kelompok radikal itu belangsung semalam. Kelompok itu menargetkn para jamaah shalat tawarih di masjid Al-Raoudh, yang berada di tenggara Sanaa.
Dalam sebuah pernyataan, ISIS mengatakan, bahwa serangan ini adalah serangan balas dendam atas apa yang dilakukan Houthi terhadap kaum Sunni Yaman. "Kami telah melakukan serangan balas dendam atas Houthi, yang telah meduduki sebagaian besar Yaman," bunyi pernyataan ISIS.
Menurut otoritas setempat, satu orang tewas dan lima orang lainnya menderita luka-luka akibat serangan tersebut. Minimnya korban dikarenakan ISIS melakukan serangan itu di saat jamaah mulai meninggalkan masjid setelah menunaikan shalat tawarih.
ISIS sendiri memang kerap menggunakan konflik di Yaman untuk menjalankan aksi mereka. Yaman dipilih menjadi "taman bermain" baru mereka, karena kondisi keamanan di sana yang jauh dari kata kondusif, yang memudahkan mereka untuk melancarkan serangan-serangan kepada pihak yang mereka anggap musuh.
(esn)