Tunisia Belum Aman, WNI Diminta Waspada
A
A
A
JAKARTA - Kondisi Tunisia paska insiden serangan terhadap sebuah resort pantai akhir Juni lalu, masih jauh dari kata pulih. Bahkan, pada tanggal 4 Juli 2015, lalu Pemerintah Tunisia menyatakan keadaan darurat (state of emergency) di negaranya, sebagai respon atas serangan tersebut.
Status darurat tersebut memberikan wewenang kepada Pemerintah dan aparat keamanan Tunisia untuk melakukan pengamanan negara, termasuk pembatasan pergerakan warga serta pemberlakuan jam malam.
Atas dasar ini, Kedutaan Besar Indonesia (KBRI), melalui rilis yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia kembali mengeluarkan himbauan untuk terus waspada, dan menghindari lokasi-lokasi yang dinilai rawan menjadi lokasi serangan teror atau aksi kejahatan lainnya.
"Kemlu RI dan KBRI Tunis menghimbau kepada warga Indonesia yang berada di Tunisia untuk selalu berhati-hati, saling mengingatkan serta menghindari lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi target serangan.
Selain itu, semua WNI diharapkan selalu menjalin kontak dengan KBRI Tunis melalui Yubil Septian, di nomor telepon: + 216 24228888," bunyi rilis Kemlu, yang diterima Sindonews pada Selasa (7/7/2015).
"Bagi warga Indonesia yang ingin melakukan perjalanan ke Tunisia, diharapkan terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan Kementerian Luar Negeri RI atau melalui operator perjalanan," sambungnya.
Serangan yang terjadi pada 24 Juni lalu, memang telah membawa luka tersendiri, bukan hanya bagi Tunisia tapi juga untuk beberapa negara yang warganya menjadi korban tewas dalam insiden tersebut. Setidaknya 37 orang tewas dalam serangan tersebut, dimana 30 diantaranya adalah warga Inggris.
Status darurat tersebut memberikan wewenang kepada Pemerintah dan aparat keamanan Tunisia untuk melakukan pengamanan negara, termasuk pembatasan pergerakan warga serta pemberlakuan jam malam.
Atas dasar ini, Kedutaan Besar Indonesia (KBRI), melalui rilis yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia kembali mengeluarkan himbauan untuk terus waspada, dan menghindari lokasi-lokasi yang dinilai rawan menjadi lokasi serangan teror atau aksi kejahatan lainnya.
"Kemlu RI dan KBRI Tunis menghimbau kepada warga Indonesia yang berada di Tunisia untuk selalu berhati-hati, saling mengingatkan serta menghindari lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi target serangan.
Selain itu, semua WNI diharapkan selalu menjalin kontak dengan KBRI Tunis melalui Yubil Septian, di nomor telepon: + 216 24228888," bunyi rilis Kemlu, yang diterima Sindonews pada Selasa (7/7/2015).
"Bagi warga Indonesia yang ingin melakukan perjalanan ke Tunisia, diharapkan terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan Kementerian Luar Negeri RI atau melalui operator perjalanan," sambungnya.
Serangan yang terjadi pada 24 Juni lalu, memang telah membawa luka tersendiri, bukan hanya bagi Tunisia tapi juga untuk beberapa negara yang warganya menjadi korban tewas dalam insiden tersebut. Setidaknya 37 orang tewas dalam serangan tersebut, dimana 30 diantaranya adalah warga Inggris.
(esn)