Diserang Saudi Cs, 27 Orang Sekeluarga di Yaman Tewas Bersamaan
A
A
A
SAADA - Sebuah kisah tragis dialami 27 orang sekeluarga yang tewas bersamaan di sebuah rumah di Yaman akibat serangan udara koalisi yang dipimpin Arab Saudi. Para korban itu adalah warga sipil.
Hal itu diungkap Human Rights Watch (HRW) yang mewawancarai seorang pria Yaman, bernama Walid Al-Ibbi. Pria itu kehilangan istri, ayah, empat anak perempuan dan 21 anggota keluarga lainnya ketika pesawat-pesawat tempur koalisi Saudi meluncurkan serangan udara di rumahnya.
Insiden tragis itu terjadi pada 5 Mei 2015 di malam hari, saat menggelar upacara penikahan. Serangan fatal itu benar-benar mengubah hidup Ibbi selamanya. Dia tidak bisa melupakan ketika 27 orang yang dia cintai pergi meninggalkannya akibat terkena agresi koalisi Saudi.
”Pada malam, di mana seseorang datang untuk meminta tangan putri saya dalam pernikahan,” kata Ibbi kepada peneliti HRW. Menurutnya, kebahagiaan dalam pesta pernikahan itu berubah menjadi mimpi buruk.
”Saya bahkan tidak punya waktu untuk menjadi bahagia, untuk putri saya sebelum serangan terjadi,” lanjut dia dalam sebuah video, yang dilansir Jumat (3/7/2015).
HRW mencatat serangan mematikan koalisi Saudi pada 6 April hingga 11 Mei 2015 telah menewaskan 59 orang, termasuk di antaranya 35 anak.
Video ini merupakan bagian dari bukti yang dikumpulkan oleh HRW untuk laporan setebal 47-halaman yang mengungkapkan pelanggaran hukum atas pembunuhan warga sipil di Yaman. Laporan itu dirangkum berdasarkan wawancara dengan 28 korban, saksi dan penyelidik di lokasi kejadian.
”Pemboman udara koalisi di Saada menewaskan puluhan warga sipil, menghancurkan seluruh keluarga,” kata Direktur HRW untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Sarah Leah Whitson, dalam sebuah pernyataan.”Berbagai serangan ini tampak serius sebagai pelanggaran hukum yang perlu diselidiki.”
Hal itu diungkap Human Rights Watch (HRW) yang mewawancarai seorang pria Yaman, bernama Walid Al-Ibbi. Pria itu kehilangan istri, ayah, empat anak perempuan dan 21 anggota keluarga lainnya ketika pesawat-pesawat tempur koalisi Saudi meluncurkan serangan udara di rumahnya.
Insiden tragis itu terjadi pada 5 Mei 2015 di malam hari, saat menggelar upacara penikahan. Serangan fatal itu benar-benar mengubah hidup Ibbi selamanya. Dia tidak bisa melupakan ketika 27 orang yang dia cintai pergi meninggalkannya akibat terkena agresi koalisi Saudi.
”Pada malam, di mana seseorang datang untuk meminta tangan putri saya dalam pernikahan,” kata Ibbi kepada peneliti HRW. Menurutnya, kebahagiaan dalam pesta pernikahan itu berubah menjadi mimpi buruk.
”Saya bahkan tidak punya waktu untuk menjadi bahagia, untuk putri saya sebelum serangan terjadi,” lanjut dia dalam sebuah video, yang dilansir Jumat (3/7/2015).
HRW mencatat serangan mematikan koalisi Saudi pada 6 April hingga 11 Mei 2015 telah menewaskan 59 orang, termasuk di antaranya 35 anak.
Video ini merupakan bagian dari bukti yang dikumpulkan oleh HRW untuk laporan setebal 47-halaman yang mengungkapkan pelanggaran hukum atas pembunuhan warga sipil di Yaman. Laporan itu dirangkum berdasarkan wawancara dengan 28 korban, saksi dan penyelidik di lokasi kejadian.
”Pemboman udara koalisi di Saada menewaskan puluhan warga sipil, menghancurkan seluruh keluarga,” kata Direktur HRW untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Sarah Leah Whitson, dalam sebuah pernyataan.”Berbagai serangan ini tampak serius sebagai pelanggaran hukum yang perlu diselidiki.”
(mas)