Klaim Incest dengan Ayahnya, Ibu Pembunuh 8 Bayi Dibui 9 Tahun
A
A
A
PARIS - Dominique Cottrez, 51, ibu rumah tangga di Prancis divonis penjara atau bui sembilan tahun oleh pengadilan, karena membunuh delapan bayinya yang baru lahir. Cottrez mengklaim, pembunuhan itu dia lakukan karena takut delapan bayinya itu hasil hubungan badan dengan ayah kandungnya atau incest.
Tapi, sidang pengadilan membuktikan bahwa klaim Cottrez sepenuhnya bohong. Cottrez, yang merupakan mantan petugas kesehatan di Prancis itu dinyatakan bersalah mencekik delapan bayinya pada tahun 1989-2000, tak lama setelah dia diam-diam melahirkan delapan bayi sepanjang tahun itu.
Sebagian besar pembunuhan terjadi di kamar mandi rumahnya, di dekat perbatasan Belgia. Cottrez lega mendengar putusan juri pengadilan. Dia lantas memeluk suami dan dua anak perempuannya.
Pengacaranya telah memohon kepada sembilan anggota juri pengadilan untuk mempertimbangkan kondisi kliennya yang tertekan karena menderita neurosis. (Baca: Takut Hasil Incest dengan Ayahnya, Wanita Ini Bunuh 8 Bayinya)
”Jika wanita ini mengambil kesenangan (dalam aksinya) kita tidak akan menemukan mayat. Dia mengabadikan mereka (delapan bayi yang dibunuh). Ia terbangun di malam hari di musim dingin untuk menutupi tubuh mereka,” kata pengacara Cottrez, Frank Berton, seperti dilansir AFP, Jumat (3/7/2015).
Pengacaranya yang lain, Marie-Helene Carlier, ingat bahwa negara-negara lain seperti Finlandia, Swiss dan Inggris sering mengurangi hukuman penjara bagi wanita yang membunuh bayi yang baru lahir setelah menolak hamil.
Carlier mengatakan perasaan Cottrez, yang menderita obesitas, telah hancur setelah dia diledek karena mengalami obesitas selama kelahiran anak pertamanya. ”Kami tidak pernah mengaku bersalah, itu hanya penderitaan,” ujar Carlier.
Kejahatan Cottrez ini terungkap pada bulan Juli 2010, ketika seorang pemilik rumah yang baru pindah menggali sebuah tanah dan menemukan jasad dua bayi yang dibungkus dalam kantong plastik. Setelah itu, polisi melakukan penyelidikan dan menemukan enam jasad bayi lainnya.
Sebelumnya Cottrez mengaku diperkosa ayah kandungnya saat masih usia dini. Dia bahkan mengklaim, diam-diam terus melakukan hubungan badan dengan ayahnya setelah dewasa, baik sebelum maupun setelah menikah.
Dengan klaim itulah, dia khawatir delapan bayi itu hasil incesti dengan ayahnya, sehingga dia nekat membunuhnya. Tapi, hasil penyelidikan menyatakan, delapan bayi itu murni anak dari suaminya.
Tapi, sidang pengadilan membuktikan bahwa klaim Cottrez sepenuhnya bohong. Cottrez, yang merupakan mantan petugas kesehatan di Prancis itu dinyatakan bersalah mencekik delapan bayinya pada tahun 1989-2000, tak lama setelah dia diam-diam melahirkan delapan bayi sepanjang tahun itu.
Sebagian besar pembunuhan terjadi di kamar mandi rumahnya, di dekat perbatasan Belgia. Cottrez lega mendengar putusan juri pengadilan. Dia lantas memeluk suami dan dua anak perempuannya.
Pengacaranya telah memohon kepada sembilan anggota juri pengadilan untuk mempertimbangkan kondisi kliennya yang tertekan karena menderita neurosis. (Baca: Takut Hasil Incest dengan Ayahnya, Wanita Ini Bunuh 8 Bayinya)
”Jika wanita ini mengambil kesenangan (dalam aksinya) kita tidak akan menemukan mayat. Dia mengabadikan mereka (delapan bayi yang dibunuh). Ia terbangun di malam hari di musim dingin untuk menutupi tubuh mereka,” kata pengacara Cottrez, Frank Berton, seperti dilansir AFP, Jumat (3/7/2015).
Pengacaranya yang lain, Marie-Helene Carlier, ingat bahwa negara-negara lain seperti Finlandia, Swiss dan Inggris sering mengurangi hukuman penjara bagi wanita yang membunuh bayi yang baru lahir setelah menolak hamil.
Carlier mengatakan perasaan Cottrez, yang menderita obesitas, telah hancur setelah dia diledek karena mengalami obesitas selama kelahiran anak pertamanya. ”Kami tidak pernah mengaku bersalah, itu hanya penderitaan,” ujar Carlier.
Kejahatan Cottrez ini terungkap pada bulan Juli 2010, ketika seorang pemilik rumah yang baru pindah menggali sebuah tanah dan menemukan jasad dua bayi yang dibungkus dalam kantong plastik. Setelah itu, polisi melakukan penyelidikan dan menemukan enam jasad bayi lainnya.
Sebelumnya Cottrez mengaku diperkosa ayah kandungnya saat masih usia dini. Dia bahkan mengklaim, diam-diam terus melakukan hubungan badan dengan ayahnya setelah dewasa, baik sebelum maupun setelah menikah.
Dengan klaim itulah, dia khawatir delapan bayi itu hasil incesti dengan ayahnya, sehingga dia nekat membunuhnya. Tapi, hasil penyelidikan menyatakan, delapan bayi itu murni anak dari suaminya.
(mas)