ISIS Serang Pos Militer Mesir di Sinai, 100 Tewas
A
A
A
SINAI - Kelompok ISIS menyerang pos pemeriksaan militer Mesir di Semenanjung Sinai, kemarin. Sebanyak 100 militan dan 17 tentara Mesir tewas dalam serangan itu.
Serangan itu hanya berselang dua hari setelah Jaksa Agung Mesir, Hisham Barakat, dibunuh. Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berulah di Sinai sejatinya adalah kelompok militan Sinai yang beberapa bulan lalu bersumpah setia pada ISIS.
Identitas para korban tewas belum diketahui. Menurut laporan Reuters, Kamis (2/7/2015) yang mengutip sumber militer, ada tentara di antara para korban tewas.
Serangan ISIS terjadi di sebelah selatan Kota Sheikh Zuweid. Targetnya adalah enam pos pemeriksaan militer. Menurut pejabat militer Mesir, dua pos pemeriksaan hancur total.
Serangan itu dilakukan dengan mortir, granat berpeluncur roket dan senapan serbu. Angkatan Bersenjata Mesir mengatakan, ada sekitar 300 militan terlibat dalam serangan itu. Dampak dari serangan tersebut, menurut Angkatan Besenjata Mesir, menewaskan sedikitnya 100 militan dan 17 tentara Mesir.
Sementara itu, juru bicara militer Mesir, Brigadir Jenderal Mohammed Samir, memberikan data yang berbeda soal jumlah korban tewas. Menurutnya, jumlah tentara Mesir yang tewas adalah 10 orang. Samir dalam keterangan di halaman Facebook menyatakan, puluhan militan menyerbu pos-pos pemeriksaan militer Mesir di Sinai utara. Militer Mesir, katanya, berhasil menewaskan 22 militan.
Sedangkan ISIS dalam pernyataan di Twitter mengklaim serangan itu menyasar lebih dari 15 situs keamanan Mesir. Tiga serangan di antaranya berupa serangan bom bunuh diri.
Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, bersumpah untuk mencari keadilan bagi Jaksa Agung Mesir yang telah dibunuh. ”Pengadilan dibatasi oleh undang-undang, dan keadilan juga dibatasi oleh undang-undang. Kita tidak akan menunggu untuk itu," kata Sisi.
“Tindakan yang akan diambil dalam beberapa hari memungkinkan kita untuk menjalankan hukum, dan menegakkan keadilan sesegera mungkin.”
Namun, Presiden Sisi belum mengomentari serangan ISIS terhadap sejumlah pos pemeriksaan militer Mesir di Semenanjung Sinai.
Serangan itu hanya berselang dua hari setelah Jaksa Agung Mesir, Hisham Barakat, dibunuh. Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berulah di Sinai sejatinya adalah kelompok militan Sinai yang beberapa bulan lalu bersumpah setia pada ISIS.
Identitas para korban tewas belum diketahui. Menurut laporan Reuters, Kamis (2/7/2015) yang mengutip sumber militer, ada tentara di antara para korban tewas.
Serangan ISIS terjadi di sebelah selatan Kota Sheikh Zuweid. Targetnya adalah enam pos pemeriksaan militer. Menurut pejabat militer Mesir, dua pos pemeriksaan hancur total.
Serangan itu dilakukan dengan mortir, granat berpeluncur roket dan senapan serbu. Angkatan Bersenjata Mesir mengatakan, ada sekitar 300 militan terlibat dalam serangan itu. Dampak dari serangan tersebut, menurut Angkatan Besenjata Mesir, menewaskan sedikitnya 100 militan dan 17 tentara Mesir.
Sementara itu, juru bicara militer Mesir, Brigadir Jenderal Mohammed Samir, memberikan data yang berbeda soal jumlah korban tewas. Menurutnya, jumlah tentara Mesir yang tewas adalah 10 orang. Samir dalam keterangan di halaman Facebook menyatakan, puluhan militan menyerbu pos-pos pemeriksaan militer Mesir di Sinai utara. Militer Mesir, katanya, berhasil menewaskan 22 militan.
Sedangkan ISIS dalam pernyataan di Twitter mengklaim serangan itu menyasar lebih dari 15 situs keamanan Mesir. Tiga serangan di antaranya berupa serangan bom bunuh diri.
Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, bersumpah untuk mencari keadilan bagi Jaksa Agung Mesir yang telah dibunuh. ”Pengadilan dibatasi oleh undang-undang, dan keadilan juga dibatasi oleh undang-undang. Kita tidak akan menunggu untuk itu," kata Sisi.
“Tindakan yang akan diambil dalam beberapa hari memungkinkan kita untuk menjalankan hukum, dan menegakkan keadilan sesegera mungkin.”
Namun, Presiden Sisi belum mengomentari serangan ISIS terhadap sejumlah pos pemeriksaan militer Mesir di Semenanjung Sinai.
(mas)