Kepala Staf Kremlin Lontarkan Ancaman Keras ke AS
A
A
A
MOSKOW - Sergei Ivanov, Kepala Staf Kepresiden Rusia (Kremlin), melontarkan ancaman keras kepada Amerika Serikat (AS) dan NATO. Ancaman itu menyusul rencana AS untuk menempatkan rudal-rudalnya di wilayah Eropa Timur.
Pejabat tinggi di pemerintahan Presiden Vladimir Putin itu mengatakan hubungan Rusia dan AS bisa terus memburuk karena NATO terus menumpuk kekuatan militer di dekat perbatasan Rusia. (Baca juga: Sebut Konflik Bakal Abadi, AS Siapkan Militer Hadapi Rusia)
”Jika infrastruktur militer NATO diperkuat di Eropa Timur, atau AS benar-benar menempatkan sistem pertahanan rudal yang kuat di Rumania, Bulgaria atau Polandia, kami akan mengatakan bahwa ancaman eksternal telah tumbuh lebih kuat,” kata Ivanov dalam wawancaranya dengan FT.com, Minggu (21/6/2015).
”Saya mengatakan dengan jujur di depan. Tidak semuanya tergantung pada kita (Rusia), itu juga tergantung pada Anda (AS),” lanjut Ivanov yang mantan tokoh terkemuka KGB.
Komentar Ivanov juga sebagai respons NATO yang bersiap untuk memberikan kekuatan militer baru yang signifikan untuk sekutu-sekutunya di Eropa Timur. Namun, langkah NATO itu masih menunggu keputusan dari semua 28 sekutu NATO.
”Kami sedang membahas soal pengambilan keputusan dan kami harus menemukan cara untuk efisiensi militer dengan kontrol politik,” kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.
Pejabat tinggi di pemerintahan Presiden Vladimir Putin itu mengatakan hubungan Rusia dan AS bisa terus memburuk karena NATO terus menumpuk kekuatan militer di dekat perbatasan Rusia. (Baca juga: Sebut Konflik Bakal Abadi, AS Siapkan Militer Hadapi Rusia)
”Jika infrastruktur militer NATO diperkuat di Eropa Timur, atau AS benar-benar menempatkan sistem pertahanan rudal yang kuat di Rumania, Bulgaria atau Polandia, kami akan mengatakan bahwa ancaman eksternal telah tumbuh lebih kuat,” kata Ivanov dalam wawancaranya dengan FT.com, Minggu (21/6/2015).
”Saya mengatakan dengan jujur di depan. Tidak semuanya tergantung pada kita (Rusia), itu juga tergantung pada Anda (AS),” lanjut Ivanov yang mantan tokoh terkemuka KGB.
Komentar Ivanov juga sebagai respons NATO yang bersiap untuk memberikan kekuatan militer baru yang signifikan untuk sekutu-sekutunya di Eropa Timur. Namun, langkah NATO itu masih menunggu keputusan dari semua 28 sekutu NATO.
”Kami sedang membahas soal pengambilan keputusan dan kami harus menemukan cara untuk efisiensi militer dengan kontrol politik,” kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.
(mas)