Semakin Agresif, Putin Ancam NATO

MOSKOW - Tindakan NATO yang semakin agresif melakukan manuver di perbatasan Rusia membuat Vladimir Putin gerah. Presiden Rusia itu melemparkan ancaman akan memberikan respon "secukupnya" kepada NATO, jika mereka tidak berhenti bermanuver.

Putin menuturkan, respon tersebut adalah tanda bahwa Rusia merasa sangat terancam atas manuver yang dilakukan NATO di perbatasan. Dirinya menegaskan tidak akan membiarkan satupun pihak mengancam negaranya.

"Jika seseorang mengancam negara kita, maka itu tandanya kita harus menggerakan Angkatan Bersenjata kita dimana ancaman tersebut datang. Bagaimana itu bisa dilakukan? NATO-lah yang mendekati perbatasan kita, bukan kita yang melakukan manuver kemana-mana," kata Putin, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (17/6/2015).

Namun, untuk sementaranya dirinya mengatakan tidak akan mengambil tindakan apapun terlebih dahulu. Putin mengaku akan menunggu hasil analisa situasi yang dilakukan oleh pihak militer Rusia.

"Saya akan menahan diri. Tentu saja kita akan menganalisa semua hal, namun sejauh ini saya belum melihat adanya tindakan yang mengharuskan kita menurunkan kekuatan militer," sambung pemimpin Negeri Beruang Merah itu.

Putin juga mengemukakan hal yang paling menganggunya saat ini, yaitu penempatan sistem pertahanan rudal milik Amerika Serikat (AS) di wilayah Eropa timur dan Baltik. "Satu hal yang mengkhwatirkan kita adalah penempatan sistem pertahanan anti-rudal, itu adalah peningkatan dalam kepentingan strategis," ucapnya.