Ulama Al-Azhar Ungkap Kejanggalan Antara ISIS dan AS

Rabu, 10 Juni 2015 - 08:49 WIB
Ulama Al-Azhar Ungkap...
Ulama Al-Azhar Ungkap Kejanggalan Antara ISIS dan AS
A A A
FLORENCE - Salah satu ulama top Al Azhar, Mesir, mengungkap kejanggalan antara muncul dan berkembangnya ISIS dengan Amerika Serikat (AS). Ulama bernama Ahmed al-Tayeb, heran bagaiamana ISIS bisa memperoleh modal besar dan AS tidak bisa begitu cepat mengalahkan kelompok radikal itu.

Tayeb, di sela-sela seminar di Florence mengecam keras negara-negara Barat khususnya AS yang dia anggap sebagai biang munculnya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dia mengungkap hal itu ketika memposisikan dirinya sebagai warga biasa yang tidak memiliki tendensi politik.

“Munculnya Daesh (istilah ISIS dalam bahasa Arab) secara spontan membuat kita bertanya, apa penyebabnya secaramendalam,” kata Tayeb. ”Orang di jalan di wilayah Arab berpikir bahwa Barat memiliki sesuatu untuk dilakukan dengan itu. Senjata Daesh buatan Amerika, senjata itu tidak dibuat di dunia Arab.”

”ISIS berkembang begitu cepat dan itu diperlukan modal besar. Dari mana modal uang yang besar itu berasal? Orang di jalan mengatakan Barat tidak serius mengatasi Daesh,” ujarnya.

Tayeb mengesampingkan pertanyaan tentang peran beberapa negara Arab, terutama di Teluk, dalam pengembangan dan pembiayaan ISIS. ”Jika tatanan dunia, mengatakan Amerika dan dunia Arab ingin kerjasama membongkar, mereka bisa melakukannya dalam satu hari,” lanjut dia yang merasa heran kelompok itu tidak bisa cepat diatasi negara-negara kuat seperti AS.

”Sebagian negara-negara di dunia ingin kekacauan. Tampaknya ia memiliki niat memecah-belah wilayah kami dan ISIS merupakan instrumen yang sangat efektif. ISIS melakukan fungsi untuk kekuatan-kekuatan besar yang tidak ingin melihat daerah ini berkembang berdampingan dengan Israel.”

Ulama Al-Azhar mengaku senang bahwa ia akan bertemu dengan Paus Fransiskus. Namun ia mengecilkan pentingnya pertemuan tersebut. ”Jika semuanya berada di tangan Paus atau pemimpin agama lainnya, hal tersebut bisa diselesaikan dengan sangat cepat,” katanya.

Ditanya tentang warga minoritas Kristen di Suriah dan Irak yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena ulah ISIS, ulama itu menjawab;”ISIS telah membunuh lebih banyak warga Muslim dari Kristen."

”Jika Anda melihat persentase korban, Anda akan melihat bahwa ISIS adalah musuh dari dunia Arab dan Muslim, dan mungkin bekerja dalam koordinasi rahasia untuk fragmen dunia Arab,” imbuh dia seperti dilansir AFP, Rabu (10/6/2015).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0795 seconds (0.1#10.140)