AS Coba Jegal Korut Luncurkan Satelit Baru
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) nampaknya tengah berusaha untuk menggagalkan rencana Korea Utara (Korut) meluncurkan satelit, yang menurut Pyongyang memiliki teknologi terbaru. AS mencurigai Korut akan menggunakan teknologi rudal balistik dalam peluncuran satelitnya kelak.
AS, seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat (5/6/2015) menyebut setiap peluncuran satelit yang menggunakan teknologi rudak balistik adalah pelanggaran terhadap banyak resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.
"Setiap peluncuran satelit yang menggunakan teknologi rudak balistik merupakan pelanggara terhadap beberapa resolusi DK PBB, yang mengharuskan Korut untuk menunda atau menghentikan semua usaha mereka untuk meluncurkan satelit tersebut," kata juru bicara
Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, wakil direktur Departemen Penelitian dan Pengembangan Ilmiah Badan Antariksa Korut Paek Chang Ho mengatakan, pihaknya tengah mengembang sebuah satelit dengan teknologi terbaru. "Kami sedang mengembang satelit observasi bumi tercanggih," kata Chang Ho.
"Ketika pengembangan itu selesai, dan sebelum kami meluncurkan satelit itu ke orbit bumi, kami akan menginformasikan hal tersebut kepada seluruh organisasi internasional dan kepada seluruh negara," sambungnya.
AS, seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat (5/6/2015) menyebut setiap peluncuran satelit yang menggunakan teknologi rudak balistik adalah pelanggaran terhadap banyak resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.
"Setiap peluncuran satelit yang menggunakan teknologi rudak balistik merupakan pelanggara terhadap beberapa resolusi DK PBB, yang mengharuskan Korut untuk menunda atau menghentikan semua usaha mereka untuk meluncurkan satelit tersebut," kata juru bicara
Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, wakil direktur Departemen Penelitian dan Pengembangan Ilmiah Badan Antariksa Korut Paek Chang Ho mengatakan, pihaknya tengah mengembang sebuah satelit dengan teknologi terbaru. "Kami sedang mengembang satelit observasi bumi tercanggih," kata Chang Ho.
"Ketika pengembangan itu selesai, dan sebelum kami meluncurkan satelit itu ke orbit bumi, kami akan menginformasikan hal tersebut kepada seluruh organisasi internasional dan kepada seluruh negara," sambungnya.
(esn)