Kejahatan Serdadu Zionis di Palestina Dipamerkan, Israel Murka

Kamis, 04 Juni 2015 - 10:40 WIB
Kejahatan Serdadu Zionis di Palestina Dipamerkan, Israel Murka
Kejahatan Serdadu Zionis di Palestina Dipamerkan, Israel Murka
A A A
TEL AVIV - Pemerintah Israel murka setelah berbagai kejahatan serdadu zionis Israel dipamerkan dalam bentuk foto di Zurich, Swiss. Pameran itu digelar LSM kritis asal Israel, Breaking the Silence, yang didanai Swiss.

Pameran dibuka di Zurich pada pekan ini. Foto-foto yang dipamerkan itu hasil dokumentasi kelompok HAM yang anggotanya para veteran Israel yang menjadi saksi dan terlibat atas tindakan kejahatan mereka di wilayah Palestina yang diduduki.

Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Hotovely, meminta pejabat kedutaan Israel di Bern untuk mencegah pameran itu. Demikian disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahason kepada AFP.

”Kami tidak bisa menerima tindakan dari sebuah organisasi yang bertujuan untuk ‘mengolesi’ tentara Israel di arena internasional dan menyebabkan kerusakan serius pada citra Israel,” katanya. Menurut Nahason, Duta Besar Israel di Bern telah menyuarakan kemarahannya atas pameran itu.

Bulan lalu, pemerintah Israel juga marah atas penerbitan laporan yang menuduh tentara Israel telah menyebabkan membunuh banyak warga sipil Palestina secara serampangan selama perang Gaza 2014 lalu. Perang selama 50 hari itu menewaskkan sekitar 2.200 warga Palestina di Gaza yang mayoritas warga sipil. Sedangkan di pihak Israel sebanyak 73 orang tewas yang sebagian besar adalah tentara.

Menurut sebuah laporan, pemerintah wilayah Bern, Swiss, telah memberikan dana sebesar 15 ribu franc Swiss untuk pameran itu. Sedangkan Departemen Keuangan di Zurich menegaskan dana yang disumbangkan sebesar 10.000 franc Swiss yang diambilkan dari dana untuk berbagai organisasi non-profit.

”Kami berpikir panjang dan keras sebelum memberikan uang ini," kata juru bicara kementerian itu, Patrick Pons. Menurutnya, pameran itu sangat seimbang dan bisa membuka jalan untuk dialog.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4705 seconds (0.1#10.140)