Senjata Pindad Dibongkar, Indonesia Protes Australia

Kamis, 04 Juni 2015 - 09:25 WIB
Senjata Pindad Dibongkar,...
Senjata Pindad Dibongkar, Indonesia Protes Australia
A A A
JAKARTA - Militer Indonesia memprotes Australia atas perlakuan diskriminatif terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI) selama kompetisi menembak di Victoria, Australia, bulan lalu. Militer Indonesia protes, karena Australia dan Amerika Serikat (AS) yang kalah telak dalam lomba menembak itu meminta agar senjata TNI buatan Pindad dibongkar.

Penembak jitu dari tentara Indonesia mengalahkan Australia, AS, dan Inggris secara telak. Di mana, TNI memenangkan 30 medali emas, 16 perak dan 10 perunggu. Sebaliknya, tentara Australia hanya memenangkan lima emas, sembilan perak dan enam perunggu.

Juru bicara militer Indonesia, Brigadir Jenderal Wuryanto, membenarkan bahwa senjata TNI yang memenangkan lomba di Victoria diminta militer Australia untuk dibongkar dan diperiksa. Wuryanto, seperti pemberitaan ABC.net.au, Kamis (4/6/2015), mengatakan bahwa Indonesia protes karena tidak dalam aturan dan tidak ada pesaing lain yang diminta agar senjatanya dibongkar dan diperiksa.

Kompetisi menembak itu digelar saban tahun. Penembak jitu TNI sudah delapan kali secara berturut-turut telah memenangkan kompetisi itu secara keseluruhan.

Seperti diberitakan Sindonews.com sebelumnya, lomba itu berlangsung pada 20-23 Mei di Puckapunyal, Victoria, Australia. Lomba diikuti 17 tim dari 15 negara untuk memperebutkan 50 medali emas. (Baca: 8 Kali Juara Beruntun, TNI AD Jungkalkan AS dan Inggris)

”Lomba tembak ini merupakan event tahunan yang diadakan oleh Angkatan Darat Australia, dalam rangka memperebutkan piala KSAD sana (Australia)," ujar Pangkostrad Letjen Mulyono di Bandara Soekarno-Hatta, bulan lalu.

Dalam lomba itu, AS hanya mendapatkan, empat medali emas, Inggris tiga medali emas, dan Australia lima medali emas. Sedangkan, Jepang, Brunei Darussalam, Filipina, New Zealand dan Singapura masing-masing mendapatkan satu medali emas. Kanada, Malaysia, Timor Leste, Tonga dan Papua Nugini (PNG) tidak berhasil membawa pulang medali emas.
(mas)
Berita Terkait
Cendekiawan Muda RI...
Cendekiawan Muda RI di Australia Sumbang Ide Wujudkan Indonesia 4.0
Kerjasama dengan UNICEF,...
Kerjasama dengan UNICEF, Australia Bantu Penanganan Covid-19 Indonesia
KJRI Melbourne Benarkan...
KJRI Melbourne Benarkan Ada WNI yang Ditangkap Karena Ngutil Tas Mewah
Wasit Yordania Adham...
Wasit Yordania Adham Makhadmeh Pimpin Laga Timnas Indonesia vs Australia
Peringkat Timnas Indonesia...
Peringkat Timnas Indonesia Terpaut Jauh dari Australia, Shin Tae-yong: Kami Tidak Gentar
Perwakilan RI Fasilitasi...
Perwakilan RI Fasilitasi Repatriasi Mandiri 358 Mahasiswa dari Australia
Berita Terkini
Pria Ini Ditemukan Hidup...
Pria Ini Ditemukan Hidup setelah 94 Hari Hilang di Laut: Saya Makan Kecoak dan Kura-kura
13 menit yang lalu
Arab Saudi Tindak Keras...
Arab Saudi Tindak Keras Perilaku Amoral, Tangkap Puluhan Orang Terkait Prostitusi
54 menit yang lalu
Rusia: Kehadiran Tentara...
Rusia: Kehadiran Tentara NATO di Ukraina Berarti Perang Habis-habisan
1 jam yang lalu
Rusia Sebut Pemimpin...
Rusia Sebut Pemimpin Uni Eropa Adalah 'Anjing' yang Penyayang, Berikut 3 Penyebabnya
3 jam yang lalu
Siapa Daniel Kahneman?...
Siapa Daniel Kahneman? Pemenang Nobel Ekonomi yang Memilih Bunuh Diri karena Tidak Suka Hidup di Usia Tua
5 jam yang lalu
6 Pemicu AS dan Inggris...
6 Pemicu AS dan Inggris Gelar Serangan Besar-besaran ke Pangkalan Houthi di Yaman
6 jam yang lalu
Infografis
Akhirnya, Ukraina Sepakati...
Akhirnya, Ukraina Sepakati Gencatan Senjata 30 Hari dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved