Negosiasi Damai Gagal, Netanyahu Salahkan Palestina
A
A
A
YARUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan pihak Palestina atas gagalnya negosiasi damai antara kedua negara. Menurut Netanyahu, gagalnya negosiasi ini karena Palestina telah menarik diri dari negosiasi tersebut.
Berbicara paska melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, Netanyahu seperti dilansir IB Times pada Senin (1/6/2015) juga menegaskan komitmen pada solusi dua negara, yang disebut-sebut sebagai kunci perdamaian dua negara.
“Saya tetap komitmen terhadap ide, bahwa itu merupakan satu-satunya cara kami bisa berdamai melalui konsep solusi dua negara, mengakui Palestina sebuah negara tanpa militer, serta sebaliknya mengakui negara Yahudi Israel,” ucap Netanyahu.
“Saya rasa satu-satunya cara berdamai adalah dengan melanjutkan negosiasi. Sayang, pihak Palestina telah mencabut diri dari negosiasi ini,” sambung pemimpin Negeri Zionis tersebut.
Netanyahu juga mengatakan, bahwa fokus pembahasan dalam pertemuan dengan Steinmeir adalah mengenai kondisi di Timur Tengah. Pembicaraan mengenai perdamaian Israel-Palestina, lanjut Netanyahu, mendominasi pertemuan itu.
Berbicara paska melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, Netanyahu seperti dilansir IB Times pada Senin (1/6/2015) juga menegaskan komitmen pada solusi dua negara, yang disebut-sebut sebagai kunci perdamaian dua negara.
“Saya tetap komitmen terhadap ide, bahwa itu merupakan satu-satunya cara kami bisa berdamai melalui konsep solusi dua negara, mengakui Palestina sebuah negara tanpa militer, serta sebaliknya mengakui negara Yahudi Israel,” ucap Netanyahu.
“Saya rasa satu-satunya cara berdamai adalah dengan melanjutkan negosiasi. Sayang, pihak Palestina telah mencabut diri dari negosiasi ini,” sambung pemimpin Negeri Zionis tersebut.
Netanyahu juga mengatakan, bahwa fokus pembahasan dalam pertemuan dengan Steinmeir adalah mengenai kondisi di Timur Tengah. Pembicaraan mengenai perdamaian Israel-Palestina, lanjut Netanyahu, mendominasi pertemuan itu.
(esn)