Tiga Konsulat RI di Australia Diteror Bubuk, Ditakutkan Anthrax
A
A
A
SYDNEY - Tiga konsulat Indonesia di Australia diteror dengan dikirimi amplop berisi bubuk putih misterius. Bubuk putih itu ditakutkan virus anthrax atau zat berbahaya lain.
Teror itu terjadi setelah dua gembong narkoba “Bali Nine” asal Australia dieksekusi di Nusakambangan sebulan lalu.
Polisi Federal Australia (AFP) mengatakan menanggapi laporan kekhawatiran bahwa bubuk putih itu zat kimia berbahaya. Semula seorang wanita di Konsulat Indonesia membuka amplop yang berisi bubuk putih yang mencurigakan. Dia kemudian diuji oleh tim medis dan bubuk putih itu dibawa petugas untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Selain Konsulat di Sydney, teror serupa juga terjadi di konsulat Indonesia di Perth dan Melbourne. ”Substansi zat di Perth dan Melbourne telah dianggap tidak berbahaya dan zat di Sydney telah diambil untuk pengujian lebih lanjut,” kata pihak AFP melalui seorang juru bicara kepada Daily Telegraph, Kamis (28/5/2015). ”AFP menyelidiki tiga hal itu.”
Sebelum ini, Konsulat Indonesia di Sydeny telah jadi target teror sebelum eksekusi terhadap gembong narkoba duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dilaksanakan. Teror pada bulan Maret 2015 lalu itu dilakukan seorang wanita yang melemparkan balon berisi cat merah mirip darah.
Khusus untuk kasus teror bubuk putih, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra ternyata juga mengalaminya pada awal bulan ini. Namun, hal itu dianggap sudah aman.
Teror itu terjadi setelah dua gembong narkoba “Bali Nine” asal Australia dieksekusi di Nusakambangan sebulan lalu.
Polisi Federal Australia (AFP) mengatakan menanggapi laporan kekhawatiran bahwa bubuk putih itu zat kimia berbahaya. Semula seorang wanita di Konsulat Indonesia membuka amplop yang berisi bubuk putih yang mencurigakan. Dia kemudian diuji oleh tim medis dan bubuk putih itu dibawa petugas untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Selain Konsulat di Sydney, teror serupa juga terjadi di konsulat Indonesia di Perth dan Melbourne. ”Substansi zat di Perth dan Melbourne telah dianggap tidak berbahaya dan zat di Sydney telah diambil untuk pengujian lebih lanjut,” kata pihak AFP melalui seorang juru bicara kepada Daily Telegraph, Kamis (28/5/2015). ”AFP menyelidiki tiga hal itu.”
Sebelum ini, Konsulat Indonesia di Sydeny telah jadi target teror sebelum eksekusi terhadap gembong narkoba duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dilaksanakan. Teror pada bulan Maret 2015 lalu itu dilakukan seorang wanita yang melemparkan balon berisi cat merah mirip darah.
Khusus untuk kasus teror bubuk putih, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra ternyata juga mengalaminya pada awal bulan ini. Namun, hal itu dianggap sudah aman.
(mas)