China Hukum Mati Gembong Narkoba Australia, Canberra Marah

Sabtu, 13 Juni 2020 - 15:02 WIB
loading...
China Hukum Mati Gembong...
Miniatur bendera nasional China dan Australia dipajang dalam pertemuan para pejabat kedua negara. Foto/REUTERS
A A A
CANBERRA - Seorang gembong narkoba asal Australia telah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di China . Pemerintah dan publik negeri kanguru marah atas vonis mati tersebut.

Cam Gillespie dijatuhi hukuman mati setelah dinyatakan bersalah karena mencoba menyelundupkan sabu-sabu es 7,5 kilogram ke China lebih dari enam tahun lalu.

Menurut Ifeng News, situs web resmi Pengadilan Menengah Guangzhou, China, melaporkan pria Australia itu divonis mati awal pekan ini.

"Pada pagi hari 10 Juni, Pengadilan Menengah Rakyat Guangzhou membuat keputusan tingkat pertama tentang penyelundupan narkoba oleh terdakwa Australia dan menjatuhkan hukuman mati atas kejahatan penyelundupan narkoba," bunyi laporan tersebut.

Pengadilan juga memerintahkan penyitaan semua harta pribadi Gillespie. (Baca: China Hukum Mati Gembong Narkoba Australia )

Dalam sebuah pernyataan kepada news.com.au, Sabtu (13/6/2020), seorang juru bicara Departemen Luar Negeri Australia mengatakan "sangat sedih" untuk mendengar hukuman terhadap Gillespie.

"Departemen Luar Negeri dan Perdagangan memberikan bantuan konsuler kepada seorang pria Australia yang ditahan di China," kata juru bicara tersebut.

“Kami sangat sedih mendengar putusan yang dibuat dalam kasusnya. Australia menentang hukuman mati, dalam semua keadaan untuk semua orang," ujarnya.

“Kami mendukung penghapusan hukuman mati secara universal dan berkomitmen untuk mengejar tujuan ini melalui semua jalan yang tersedia bagi kami. Karena kewajiban privasi kami, kami tidak akan memberikan komentar lebih lanjut."

Di media sosial, para warga Australia mengecam putusan pengadilan China yang akan berujung pada eksekusi mati tersebut.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Satpam Ini Tewas saat...
Satpam Ini Tewas saat Berhubungan Intim di Pabrik, Keluarganya Diberi Kompensasi karena Dianggap Kecelakaan Kerja
Hakim Terkenal Mesir...
Hakim Terkenal Mesir yang Menghukum Mati Ratusan Orang Meninggal akibat Kanker
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
5 Alasan China Mendukung...
5 Alasan China Mendukung Pakistan dalam Perang dengan India
AS: Jet Tempur J-10...
AS: Jet Tempur J-10 China Milik Pakistan Tembak Jatuh 2 Pesawat India, Salah Satunya Rafale
AS dan China Melunak,...
AS dan China Melunak, Tarif Impor Kendaraan Diprediksi Bakal Turun
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dapat Hadiah Pesawat...
Dapat Hadiah Pesawat Boeing 747-8 dari Qatar, Trump: Gratis!
Rekomendasi
Profil Putri Karlina,...
Profil Putri Karlina, Calon Menantu Dedi Mulyadi yang Jabat Wakil Bupati Garut
Buka Musprov di Kaltim,...
Buka Musprov di Kaltim, Ketum PB Lemkari: Prestasi Olah Raga Butuh Sinergi Antarlembaga
Momen Iring-iringan...
Momen Iring-iringan Ambulans Evakuasi Korban Tewas Ledakan Amunisi di Garut, Warga: Ya Allah
Berita Terkini
Militer Pakistan Bantah...
Militer Pakistan Bantah Tangkap Pilot India
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Banyak Negara Mengakui...
Banyak Negara Mengakui Palestina, Israel Keluarkan Ancaman
Perang India dan Pakistan,...
Perang India dan Pakistan, Siapa yang Paling Menderita?
Angkatan Udara Pakistan...
Angkatan Udara Pakistan Klaim Menang 6:0 dalam Perang dengan India
Infografis
J-36 China Diklaim Bisa...
J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved