Australia Mulai Ikut Campur Soal Laut China Selatan
A
A
A
CANBERA - Pemerintah Australia mulai angkat bicara mengenai konflik yang terjadi di kawasan Laut China Selatan. Negeri Kanguru itu mengatakan, aktivitas China di kawasan sengketa tersebut benar-benar mengganggu dan mengkhawatirkan.
“Meningkatnya aktivitas China di Laut China Selatan telah menyebabkan ketegangan militer di wilayah konflik tersebut,” kata Sekretaris Kementerian Pertahanan Australia, Denis Richardson, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (27/5/2015).
Menurut Richardson, kekhawatiran semakin meningkat karena China terus meningkatkan kekuatan militernya di wilayah tersebut. “Peningkatan kekuatan militer China di Laut China Selatan jauh lebih berkembang ketimbang negara lain,” sambungnya.
Selain karena dua alasan tersebut, satu hal lain yang membuat Australia khawatir mengenai situasi di Laut China Selatan adalah keselamatan kapal-kapal mereka. Hal ini dikarenakan banyak kapal dagang dari Negeri Kangguru tersebut berlayar di Laut China Selatan.
"Kami meminta agar keselamatan kapal dagang dari negara kami dijamin oleh negara-negara yang bersengketa di Laut China Selatan," tambahnya.
Pernyataan Richardson ini muncul tidak lama setelah pemerintah Australia mengumumkan akan melakukan latihan perang bersama dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Latihan perang tersebut akan digelar pada Juli mendatang, dan dikabarkan akan diikuti oleh lebih dari 30 pasukan dari ketiga negara.
“Meningkatnya aktivitas China di Laut China Selatan telah menyebabkan ketegangan militer di wilayah konflik tersebut,” kata Sekretaris Kementerian Pertahanan Australia, Denis Richardson, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (27/5/2015).
Menurut Richardson, kekhawatiran semakin meningkat karena China terus meningkatkan kekuatan militernya di wilayah tersebut. “Peningkatan kekuatan militer China di Laut China Selatan jauh lebih berkembang ketimbang negara lain,” sambungnya.
Selain karena dua alasan tersebut, satu hal lain yang membuat Australia khawatir mengenai situasi di Laut China Selatan adalah keselamatan kapal-kapal mereka. Hal ini dikarenakan banyak kapal dagang dari Negeri Kangguru tersebut berlayar di Laut China Selatan.
"Kami meminta agar keselamatan kapal dagang dari negara kami dijamin oleh negara-negara yang bersengketa di Laut China Selatan," tambahnya.
Pernyataan Richardson ini muncul tidak lama setelah pemerintah Australia mengumumkan akan melakukan latihan perang bersama dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Latihan perang tersebut akan digelar pada Juli mendatang, dan dikabarkan akan diikuti oleh lebih dari 30 pasukan dari ketiga negara.
(esn)