Ikut Latihan Perang, Jepang Panaskan Hubungan dengan China
A
A
A
TOKYO - Pemerintah Jepang memastikan akan terlibat dalam latihan perang gabungan yang digagas oleh Amerika Serikat (AS). Dalam latihan yang akan dimulai pada awal Juli mendatang tersebut, Jepang bukan akan hanya bergabung dengan AS, tapi juga dengan Australia.
Keputusan Jepang untuk menerima tawaran AS ini, seperti dilansir Reuters pada Selasa (26/5/2015), dinilai bisa memanaskan hubungan dengan China. Latihan perang ini memang dilangsungkan ketika hubungan AS dan China terus menegang akibat isu Laut China Selatan.
Kehadiran Jepang dalam latihan gabungan militer ini juga menimbulkan kekhawatiran sejumlah kalangan. Pasalnya, hal tersebut dapat membangkitkan kembali kekuatan militer Jepang setelah Perang Dunia II.
Pada masa Perang Dunia II, Militer Jepang merupakan salah satu yang terkuat di dunia, sehingga mampu menguasai China dan Asia Tenggara. Tetapi, sejak kekalahan di Perang Dunia II, kekuatan militer Jepang menjadi kurang diperhitungkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jepang hanya akan mengirimkan setidaknya 40 anggota militer mereka dalam latihan perang tersebut. Sementara Australia dan AS dikabarkan akan mengerahkan sekitar 30 ribu pasukan.
Sejumlah ahli mengatakan, diadakannya latihan perang ini menunjukkan bagaimana Washington ingin mendorong kerjasama dengan para sekutunya di kawasan Asia. Latihan perang yang akan digelar di wilayah Australia meliputi operasi maritim, pendaratan amfibi, adu taktik khusus dari setiap pasukan.
Keputusan Jepang untuk menerima tawaran AS ini, seperti dilansir Reuters pada Selasa (26/5/2015), dinilai bisa memanaskan hubungan dengan China. Latihan perang ini memang dilangsungkan ketika hubungan AS dan China terus menegang akibat isu Laut China Selatan.
Kehadiran Jepang dalam latihan gabungan militer ini juga menimbulkan kekhawatiran sejumlah kalangan. Pasalnya, hal tersebut dapat membangkitkan kembali kekuatan militer Jepang setelah Perang Dunia II.
Pada masa Perang Dunia II, Militer Jepang merupakan salah satu yang terkuat di dunia, sehingga mampu menguasai China dan Asia Tenggara. Tetapi, sejak kekalahan di Perang Dunia II, kekuatan militer Jepang menjadi kurang diperhitungkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jepang hanya akan mengirimkan setidaknya 40 anggota militer mereka dalam latihan perang tersebut. Sementara Australia dan AS dikabarkan akan mengerahkan sekitar 30 ribu pasukan.
Sejumlah ahli mengatakan, diadakannya latihan perang ini menunjukkan bagaimana Washington ingin mendorong kerjasama dengan para sekutunya di kawasan Asia. Latihan perang yang akan digelar di wilayah Australia meliputi operasi maritim, pendaratan amfibi, adu taktik khusus dari setiap pasukan.
(esn)