Ibu Gabung ISIS, 2 Anak di Sydney Terlantar
A
A
A
SYDNEY - Seorang ibu asal Sydney, Australia dilaporkan tega menelantarkan dua anaknya hanya untuk bergabung dengan ISIS. Ibu tersebut diketahui bernama Jasmina Milovanov (26), dan telah menelantarkan anaknya sejak awal bulan lalu.
Milovanov, yang diketahui merupakan seorang mualaf, dikabarkan telah terbang ke Suriah pada awal Mei untuk bergabung dengan ISIS. Kabar tersebut mulai mencuat, setelah mantan suami Milovanov mulai angkat bicara.
Pria yang tidak disebutkan namanya tersebut, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (26/5/2015), mengaku telah menerima pesan singkat dari Milovanov yang berisi bahwa dirinya saat ini sudah berada di Suriah, dan kedua anaknya yang berusia lima dan tujuh tahun telah dititipkan kepada pengasuhnya.
Mantan suami Milovanov mengaku sangat terkejut dengan kabar yang dia dapat, dan tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh mantan istrinya tersebut.
"Satu-satunya hal yang saya pikirkan adalah anak-anak saya. Saya tak percaya dia meninggalkan dua anak ini. Sebelum dia pergi, saya bicara padanya soal postingan ekstremnya di Facebook. Saya katakan ini ekstrem, bodoh. Saya ingatkan dia tentang dengan siapa dia bergaul," ucap mantan suami Milovanov.
Kabar ini sendiri dilaporkan telah membuat Menteri Kontra Terorisme Australia, Michael Keenan gusar. Dalam sebuah pernyataan, dirinya mengaku bingung tentang motivasi seseorang untuk meninggalkan kehidupannya, dan bergabung dengan ISIS.
"Laporan ini jelas sangat mengganggu. Ini membuat Anda bertanya-tanya apa yang memotivasi seseorang untuk melakukan hal itu," kata Keenan dalam pernyataannya.
Milovanov, yang diketahui merupakan seorang mualaf, dikabarkan telah terbang ke Suriah pada awal Mei untuk bergabung dengan ISIS. Kabar tersebut mulai mencuat, setelah mantan suami Milovanov mulai angkat bicara.
Pria yang tidak disebutkan namanya tersebut, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (26/5/2015), mengaku telah menerima pesan singkat dari Milovanov yang berisi bahwa dirinya saat ini sudah berada di Suriah, dan kedua anaknya yang berusia lima dan tujuh tahun telah dititipkan kepada pengasuhnya.
Mantan suami Milovanov mengaku sangat terkejut dengan kabar yang dia dapat, dan tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh mantan istrinya tersebut.
"Satu-satunya hal yang saya pikirkan adalah anak-anak saya. Saya tak percaya dia meninggalkan dua anak ini. Sebelum dia pergi, saya bicara padanya soal postingan ekstremnya di Facebook. Saya katakan ini ekstrem, bodoh. Saya ingatkan dia tentang dengan siapa dia bergaul," ucap mantan suami Milovanov.
Kabar ini sendiri dilaporkan telah membuat Menteri Kontra Terorisme Australia, Michael Keenan gusar. Dalam sebuah pernyataan, dirinya mengaku bingung tentang motivasi seseorang untuk meninggalkan kehidupannya, dan bergabung dengan ISIS.
"Laporan ini jelas sangat mengganggu. Ini membuat Anda bertanya-tanya apa yang memotivasi seseorang untuk melakukan hal itu," kata Keenan dalam pernyataannya.
(esn)