Indonesia Takkan Usir 582 Pengungsi Rohingnya

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, memastikan bahwa Pemerintah Indonesia tidak akan mengusir ratusan pengungsi Rohingnya asal Myanmar dan Bangladesh yang terdampar di Aceh utara pada akhir pekan lalu.

"Pada hari Minggu teradapat 582 Rohingnya yang terdampar di Aceh, Indonesia walaupun bukan anggota konferensi tentang pengungsi tahun 1951, Indonesia menerapkan non-refoulement," kata juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nassir, pada Rabu (13/5/2015).

Non-refoulement adalah prinsip di mana sebuah negara tidak boleh mengembalikan atau mengusir para pengungsi yang tiba di negara mereka. Indonesia, menurut Arrmanatha, mematuhi prinsip tersebut dan menampung para pengungsi Rohingnya, walaupun Indonesia bukan tujuan para pengungsi itu.

"Oleh karena itu yang dilakukan (Indonesia) adalah yang pertama memberikan shelter, memberikan makanan, dan yang tidak kita lakukan adalah menaikkan mereka ke atas kapal dan mendorong mereka ke tengah laut, atau memindahan mereka ke sekoci, dan membawanya ke salah satu pulau kita," ujar dia.

Saat ini, para pengungsi Rohingnya ditampung di sebuah gedung olehraga di Aceh. Namun, Pemerintah Aceh yang bekerjasama dengan beberapa organisasi internasional akan meminta para pengungsi ke tempat lain yang lebih memadai.

"Apa yang terjadi, perkembangannya sejak tanggal 10 tersebut, UNHCR, IOM dan pemerintah setempat berkoordinasi dan sudah mencatat status mereka. Telah dibantu imigrasi. Saat ini mereka ditampung dan akan dipindahkan ke tempat yang memadai," imbuh dia.