Gencatan Senjata Dimulai di Yaman
A
A
A
SANAA - Gencatan senjata kemanusiaan akhirnya dimulai di seluruh wilayah Yaman. Gencatan senjata ini terjadi setelah pemberontak Houthi menerima tawaran dari pemerintah Arab Saudi, yang mendapat desakan dari Amerika Serikat (AS) untuk sementara menghentikan serangan ke Yaman.
Melansir Al Arabiya pada Selasa (12/5/2015), gencatan senjata ini dijadwalkan akan berlangsung hingga lima hari ke depan atau akan berakhir pada hari Sabtu mendatang. Beberapa negara dikabarkan akan memanfaatkan gencatan senjata ini untuk mengirimkan bantuan dan mengevakuasi warga mereka di Yaman.
Salah satu negara yang bersiap mengirimkan bantuan ke Yaman adalah Iran, yang kerap disebut-sebut sebagai sekutu Houthi. Iran, menurut pihak Kementerian Luar Negeri mereka, akan mengirimkan satu kapal yang berisi bantuan obat-obatan dan bantuan lainnya ke Yaman.
Namun, beberapa pihak menyangsingkan gencatan senjata ini akan dapat bertahan hingga lima hari. Pasalnya, sebelum gencatan senjata ini resmi dimulai, Saudi dan Houthi masih terjebak dalam peperangan sengit di sekitar wilayah perbatasan, dimana Saudi mengerahkan sejumlah besar pasukan ke wilayah tersebut.
Selian itu, baik Saudi dan Houhti beberapa kali menyatakan tidak akan mentolelir setiap pelanggaran atas gencatan senjata, sekecil apapun itu. Bahkan, Houthi menyebut walaupun bukan Saudi yang melakukan serangan, melainkan al-Qaeda dan sekutunya, gencatan senjata itu bisa saja tetap berakhir.
Melansir Al Arabiya pada Selasa (12/5/2015), gencatan senjata ini dijadwalkan akan berlangsung hingga lima hari ke depan atau akan berakhir pada hari Sabtu mendatang. Beberapa negara dikabarkan akan memanfaatkan gencatan senjata ini untuk mengirimkan bantuan dan mengevakuasi warga mereka di Yaman.
Salah satu negara yang bersiap mengirimkan bantuan ke Yaman adalah Iran, yang kerap disebut-sebut sebagai sekutu Houthi. Iran, menurut pihak Kementerian Luar Negeri mereka, akan mengirimkan satu kapal yang berisi bantuan obat-obatan dan bantuan lainnya ke Yaman.
Namun, beberapa pihak menyangsingkan gencatan senjata ini akan dapat bertahan hingga lima hari. Pasalnya, sebelum gencatan senjata ini resmi dimulai, Saudi dan Houthi masih terjebak dalam peperangan sengit di sekitar wilayah perbatasan, dimana Saudi mengerahkan sejumlah besar pasukan ke wilayah tersebut.
Selian itu, baik Saudi dan Houhti beberapa kali menyatakan tidak akan mentolelir setiap pelanggaran atas gencatan senjata, sekecil apapun itu. Bahkan, Houthi menyebut walaupun bukan Saudi yang melakukan serangan, melainkan al-Qaeda dan sekutunya, gencatan senjata itu bisa saja tetap berakhir.
(esn)