Spekulasi Aneh Batalnya Kim Jong-un ke Rusia

Jum'at, 01 Mei 2015 - 16:56 WIB
Spekulasi Aneh Batalnya Kim Jong-un ke Rusia
Spekulasi Aneh Batalnya Kim Jong-un ke Rusia
A A A
PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un telah membatalkan rencananya untuk berkunjung ke Rusia untuk ikut memperingati Perang Dunia II di Moskow. Sejumlah spekulasi aneh pun muncul terkait diktator muda Korut itu.

Spekulasi aneh yang muncul salah satunya, adalah bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin tidak menjamin perlakuan khusus untuk Kim Jong-un. Putin tidak bisa mengontrol kebebasan media, sehingga dikhawatirkan Kim Jong-un akan menjadi “pertunjukan” aneh bagi media-media dunia.

Perjalanan Kim Jong-un ke Rusia untuk perade peringatan Perang Dunia II di Moskow pada pekan depan, sejatinya akan menjadi kunjungan luar negeri pertamanya sejak pemimpin muda itu mengambil alih kekuasaan Korut setelah kematian ayahnya, Kim Jong-II, pada Desember 2011.

Kremlin tidak mengomentari spekulasi bahwa batalnya Jong-un ke Moskow karena Putin tidak menjamin perlakuan khusus terhdapnya. Sebaliknya, Juru bicara Presiden Putin, Dmitry Peskov, memberikan alasan lain mengapa Kim Jong-un batal berkunjung ke Moskow. “Ada masalah internal di Korea Utara,” katanya.

Keterangan dari Peskov itu sama dengan laporan surat kabar Korea Selatan, Chosun Iibo. Media ini menulis, bahwa ada ancaman ketidakstabilan domestik sehingga Kim Jong-un tidak bisa meninggalkan negaranya.

Namun, pengamat veteran tentang Korut dari Kookmin University di Seoul, Andrei Lankov, meragukan spekulasi adanya “gonjang-ganjing” di pemerintahan Korut. ”Tidak ada tanda-tanda pembangkangan kolektif dalam kepemimpinan. Dia sudah bermain dengan pejabat tinggi militer dan posisinya masih tampak sangat aman,” kata Lankov, seperti dilansir Daily Mail, Jumat (1/5/2015).

Yang Moo-jin, profesor University of North Korean Studies di Seoul juga sependapat bahwa ada masalah tersendiri bagi Kim Jong-un ketika berdampingan dengan para pemimpin dunia. ”Pada akhirnya, saya berpikir bahwa mungkin ini masalah yang sebenarnya,” katanya.

”Pemuda ini tidak bisa duduk dengan pemimpin asing, dan tiba-tiba dia (harus) melihat prospek berjalan ke sebuah ruangan yang penuh dari mereka (para pemimpin dunia),” ujar Yang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3354 seconds (0.1#10.140)