Ingin Selamatkan Teman, Wartawan Jepang Hendak Dipenggal ISIS

Kamis, 22 Januari 2015 - 08:43 WIB
Ingin Selamatkan Teman,...
Ingin Selamatkan Teman, Wartawan Jepang Hendak Dipenggal ISIS
A A A
RAQQA - Kisah wartawan perang Jepang, Kenji Goto yang diancam akan dipenggal algojo ISIS cukup tragis. Dia yang sudah aman, justru kembali ke Suriah demi menyelamatkan temannya yang disandera yakni, Haruna Yukawa.

Kedua warga Jepang itu bisa dilepaskan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asalkan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, bersedia menebus dengan nominal US$200 juta atau sekitar Rp2,5 triliun. Waktu yang diberikan hanya 72 jam sejak Selasa kemarin.

Wartawan Jepang nekat kembali ke Suriah pada akhir Oktober 2014. Misinya, hanya untuk menyelamatkan temannya sesama warga Jepang, Haruna yang diculik ISIS di luar Aleppopada Agustus 2014.

Haruna yang bercita-cita menjadi kontraktor militer memilih mengbadikan hidupnya untuk misi kemanusiaan di Suriah, setelah istrinya meninggal karena kanker. (Baca: Sandera Dua Warga Jepang, ISIS Minta Tebusan Rp2,5 Triliun)

Sejak dua warga Jepang itu dinyatakan hilang, Departemen Luar Negeri Jepang sudah sibuk mencari informasi pada Agustus 2014. Namun, kabar mengejutkan ketika sebuah video yang dirilis ISIS menunjukkan kedua warga Jepang tersebut berlutut dengan mengenakan kaus oranye dan akan dipenggal algojo ISIS.

Haruna pertama kali bertemuKenji di Suriah pada bulan April 2014. Dia kemudian minta tolong kepada wartawan Jepang itu agar membawanya ke Irak. Haruna ingin tahu bagaimana penderitaan rakyat Irak di zona konflik. Mereka pun akhirnya pergi bersama-sama ke Irak pada Juni 2014. (Baca juga: Ancam Penggal Dua Warga Jepang, AS Kutuk ISIS)

”Dia malang dan tidak tahu apa yang dia lakukan. Dia membutuhkan seseorang yang berpengalaman untuk membantunya,” kata Kenji kepada Reuters Agustus 2014, atau sebelum ditangkap ISIS.

Kenji menjadi koresponden perang sejak 1996 untuk sejumlah kantor berita, termasuk NHK. ”Dia mengerti apa yang harus ia lakukan dan ia sangat berhati-hati,” kata Naomi Toyoda, Kamis (22/1/2015). Naomi adalah rekannya sesama wartawan ketika meliput di Yordania tahun 1990-an.
(mas)
Berita Terkait
Pasca Bom Bunuh Diri...
Pasca Bom Bunuh Diri ISIS-K, Pasukan Taliban Blokade Jalan di Kawasan Bandara Kabul
ISIS Serbu Penjara Kurdi...
ISIS Serbu Penjara Kurdi Suriah, 25 Tewas
Simpatisan ISIS Serang...
Simpatisan ISIS Serang Desa di Nigeria, 59 Tewas
Serangan Simpatisan...
Serangan Simpatisan ISIS Tewaskan Jenderal Nigeria
ISIS Klaim Serangan...
ISIS Klaim Serangan Mortir di Kabul
ISIS Tingkatkan Pertempuran...
ISIS Tingkatkan Pertempuran di Sinai, Rumah Warga Jadi Jebakan Bom
Berita Terkini
Insiden Paling Memalukan,...
Insiden Paling Memalukan, Tank AS Tenggelam di Rawa di dekat Perbatasan Belarusia, 4 Tentara Tewas
13 menit yang lalu
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
6 jam yang lalu
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
9 jam yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
10 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
11 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
12 jam yang lalu
Infografis
Balas Trump, Denmark...
Balas Trump, Denmark Ingin Beli California Rp16.341 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved