Hadapi Ancaman Rusia, Militer NATO Terseok-seok

Jum'at, 28 November 2014 - 10:37 WIB
Hadapi Ancaman Rusia, Militer NATO Terseok-seok
Hadapi Ancaman Rusia, Militer NATO Terseok-seok
A A A
BRUSSELS - Di saat Rusia mengerahkan kekuatan militer ke Crimea, NATO yang jadi andalan negara-negara Eropa timur untuk menghadapi ancaman Rusia justru mengalami masalah.

Kekuatan militer NATO pada saat ini dilaporkan “terseok-seok” karena krisis. Kendati demikian, NATO mengklaim masih bisa berdiri untuk melindungi anggota-anggotanya di Eropa timur.

“Kami telah menemukan bahwa kemampuan (militer) mengalami kesulitan dari apa yang mungkin diharapkan sekutu (NATO), ketika mengambil keputusan di Wales,” kata Duta Besar Inggris untuk NATO, Adam Thomson, kepada wartawan.

Salah satu alasannya adalah perampingan angkatan bersenjata NATO. Sehingga mengurangi kemampuan untuk mengoplos peralatan militer di seluruh Eropa sejak Perang Dingin.

”Kemampuan kami telah bergerser begitu jauh dari apa yang dikembangkan untuk pertahanan kolektif sejak Perang Dingin,” ujarnya, seperti dikutip Reuters, Jumat (28/11/2014).

Para Menteri Luar Negeri NATO akan bertemu pada hari Selasa pekan depan untuk meninjau kemajuan NATO sejak menggelar pertemuan puncak. NATO berharap para menteri pertahanan dari sekutu-sekutu NATO menyetujui rancangan untuk mengatur kekuatan NATO pada Februari 2015 mendatang.

Diplomat NATO lain yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan perdebatan untuk mengatur ulang ujung tombak kekuatan NATO selalu berujung pada pertanyaan yang sama.”Siapa yang akan
membayar untuk itu, dan siapa yang akan menyediakan pasukan dan peralatan tempur?,” katanya.

Selama ini Amerika Serikat (AS) sebagai anggota NATO yang paling dominan memainkan peran utama untuk memberikan jaminan keamanan bagi anggota-anggota NATO di Eropa timur dari ancaman Rusia. (Baca: Cegah Agresi Rusia, Misi Serdadi AS di Baltik Diperpanjang)

Selain peralatan udara dan alat berat, AS setidaknya telah mengerahkan 100 tentaranya di negara-negara Baltik, Polandia, Rumania dan Bulgaria.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3760 seconds (0.1#10.140)