Norwegia & Denmark sepakat soal transportasi senjata kimia Suriah
A
A
A
Sindonews.com – Norwegia dan Denmark akan bekerja sama dalam transportasi senjata kimia Suriah, untuk dibawa menuju proses penghancuran. Demikian dinyatakan Kementerian Luar Negeri Norwegia, Jumat (6/12/2013).
"Berdasarkan keputusan Dewan Keamanan PBB dan OPCW (Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia), Norwegia dan Denmark telah sepakat untuk menawarkan kontribusi bersama untuk transportasi agen senjata kimia dari Suriah," sebut pernyataan Kemenlu Norwegia, seperti dikutip dari Xinhua.
Di bawah resolusi DK PBB 2118, OPCW, yang telah dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian 2013 , diberi mandat untuk mengawasi penghapusan program senjata kimia Suriah. Senjata-senjata kimia paling berbahaya akan dipindahkan dari Suriah pada 31 Desember 2013.
“Sedangkan rencana akhir untuk menghancurkan senjata kimia Suriah, diharapkan akan disetujui oleh rapat Komite Eksekutif OPCW yang dijadwalkan berlangsung pada 17 Desember 2013,” lanjut pernyataan Kemenlu Norwegia.
Denmark mengerahkan frigat, sebuah pesawat Hercules dan sekitar 300 personel dalam misi bersama itu. Sementara Norwegia akan memberikan kontribusi fregat KNM Helge Ingstad dengan 180 personel, termasuk spesialis dalam menangani senjata kimia.
"Berdasarkan keputusan Dewan Keamanan PBB dan OPCW (Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia), Norwegia dan Denmark telah sepakat untuk menawarkan kontribusi bersama untuk transportasi agen senjata kimia dari Suriah," sebut pernyataan Kemenlu Norwegia, seperti dikutip dari Xinhua.
Di bawah resolusi DK PBB 2118, OPCW, yang telah dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian 2013 , diberi mandat untuk mengawasi penghapusan program senjata kimia Suriah. Senjata-senjata kimia paling berbahaya akan dipindahkan dari Suriah pada 31 Desember 2013.
“Sedangkan rencana akhir untuk menghancurkan senjata kimia Suriah, diharapkan akan disetujui oleh rapat Komite Eksekutif OPCW yang dijadwalkan berlangsung pada 17 Desember 2013,” lanjut pernyataan Kemenlu Norwegia.
Denmark mengerahkan frigat, sebuah pesawat Hercules dan sekitar 300 personel dalam misi bersama itu. Sementara Norwegia akan memberikan kontribusi fregat KNM Helge Ingstad dengan 180 personel, termasuk spesialis dalam menangani senjata kimia.
(esn)