Prioritas 100 Hari Trump: Ganyang ISIS hingga Bangun Sistem Rudal Canggih

Sabtu, 21 Januari 2017 - 02:29 WIB
Prioritas 100 Hari Trump:...
Prioritas 100 Hari Trump: Ganyang ISIS hingga Bangun Sistem Rudal Canggih
A A A
WASHINGTON - Gedung Putih telah merilis daftar prioritas 100 hari pertama Donald Trump menjadi Presiden AS. Prioritas di bidang kebijakan luar negeri dan militer, Trump komitmen untuk mengganyang kelompok ISIS dan kelompok teror lain serta membangun sistem rudal pertahanan canggih.

Daftar prioritas 100 hari pertama kerja Trump itu muncul dalam website Gedung Putih. Selain soal, kebijakan luar negeri dan militer, Trump juga sudah menyusun daftar prioritas kerja di bidang energi, penegakan hukum, lapangan pekerjaan hingga soal transaksi perdagangan.

Daftar prioritas itu terbit sesaat setelah Trump dilantik sebagai Presiden ke-45 AS dan Mike Pence sebagai Wakil Presiden.

Di bidang kebijakan luar negeri, Trump mengutamakan kepentingan dan keamanan nasional AS. ”Mengalahkan ISIS dan kelompok-kelompok teror radikal lainnya akan menjadi prioritas tertinggi kami,” bunyi pernyataan kantor administrasi Trump.

Untuk mencapai hal ini, Gedung Putih akan mengejar strategi operasi militer bersama dengan koalisi yang telah dijalankan pemerintahan Barack Obama. Selain itu, AS akan memotong aliran dana untuk kelompok teroris, memperluas aksi berbagi data intelijen, dan aktif dalam cyberwarfare untuk mengganggu propaganda dan perekrutan oleh kelompok teroris.

Di bidang militer, Trump akan terus membangun sistem rudal pertahanan canggih. Pemerintah Trump juga ingin membangun kembali kapal Angkatan Laut AS dengan jumlah besar. Trump juga ingin melakukan perkrutan militer dan meningkatkan anggaran untuk belanja militer AS.

Mengenai transaksi perdagangan, pemerintahan Trump akan mengejar kebijakan untuk memastikan pekerja dan bisnis Amerika lebih diutamakan. Pemerintahan Trump akan menarik diri dari Trans-Pacific Partnership (TPP) dan akan melakukan negosiasi ulang NAFTA.

“Akan menindak negara yang melanggar perjanjian perdagangan,” bunyi pernyataan Gedung Putih yang dikutip dari situs resminya, www.whitehouse.gov, Sabtu (21/1/2017).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1550 seconds (0.1#10.140)