Rusia Dituduh Ancang-ancang Serang Denmark

Sabtu, 14 Januari 2017 - 17:43 WIB
Rusia Dituduh Ancang-ancang Serang Denmark
Rusia Dituduh Ancang-ancang Serang Denmark
A A A
COPENHAGEN - Menteri Pertahanan (Menhan) Denmark Claus Hjort Frederiksen menuduh Rusia bersiap untuk menyerang rumah sakit, infrastruktur dan pasokan listrik di negaranya. Namun, rencana serangan yang dia maksud adalah serangan cyber yang mengandalkan para hacker.

Menurutnya, serangan Rusia yang akan dilakukan terhadap fasilitas publik di Denmark “sangat menakutkan dan menjadi ancaman serius”.

”Kami perlu membuat jelas untuk diri kami sendiri di Denmark, bahwa kami berada dalam bahaya, dan kami perlu bertindak atas hal ini,” ujar politisi sayap kanan ini seperti dikutip surat kabar Denmark, Berlingske.

Frederiksen merupakan Menhan baru Denmark yang menjabat pada November 2016. Dia sebelumnya menjabat sebagai Menteri Keuangan.

”Kelompok hacker yang didukung Negara Rusia siap untuk menyerang rumah sakit, infrastruktur dan pasokan listrik dengan membobol sistem komputer dan menciptakan kekacauan pemberitahuan serta perawatan dalam sistem kesehatan,” ujar Frederiksen.

Serangkaian tuduhannya itu mengacu pada laporan badan intelijen Denmark yang diterbitkan bulan lalu. Selain itu, sumber referensi dari tuduhannya itu adalah percakapan dengan para politisi dan pejabat keamanan Barat lainnya.

Ditanya mengapa Rusia akan menargetkan infrastruktur sipil di sebuah negara kecil? Frederiksen menjawab; “Untuk menyebarkan ketakutan dan ketidakamanan di kalangan penduduk dan melumpuhkan demokrasi kami”.

”Ini adalah cara untuk mengacaukan negara dan demokrasi kami dalam cara yang sangat fisik dan nyata, dan ini menempatkan permintaan yang mendesak dari sumber daya kami untuk mempertahankan diri terhadap serangan tersebut,” kata Frederiksen, yang dikutip Sabtu (14/1/2017).

Tuduhan dari Denmark ini menyusul tuduhan yang sudah diluncurkan Amerika Serikat (AS). Washington sebelumnya menuduh Rusia melakukan serangan cyber untuk menganggu pemilu AS dengan tujuan melemahkan demokrasi dan membantu memenangkan Donald Trump sebagai presiden.

Rusia sudah berkali-kali membantah tuduhan AS. Terkait tuduhan dari Denmark, Moskow belum berkomentar.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3009 seconds (0.1#10.140)