Pastikan ISIS Penipu, Ribuan Muslim Chechnya Bakar Foto al-Baghdadi

Selasa, 10 Januari 2017 - 17:19 WIB
Pastikan ISIS Penipu, Ribuan Muslim Chechnya Bakar Foto al-Baghdadi
Pastikan ISIS Penipu, Ribuan Muslim Chechnya Bakar Foto al-Baghdadi
A A A
GROZNY - Ribuan warga Muslim Chechnya bergabung dalam protes massal menghujat kelompok Islamic State atau ISIS yang mereka pastikan sebagai kelompok penipu. Massa yang marah membakar foto pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi di dekat masjid di Grozny.

Protes besar-besaran ini terjadi hari Minggu, namun baru dilaporkan sejumlah media Rusia hari ini (10/1/2017). Mereka yang ikut protes massal adalah kerabat dari orang-orang yang direkrut ISIS, serta mantan anggota ISIS yang merasa telah tertipu oleh doktrin kelompok radikal di Timur Tengah itu.

Para demonstran mendesak seluruh warga Chechnya untuk tidak terpengaruh oleh propaganda jihad yang diluncurkan ISIS karena praktiknya menyimpang dari ajaran agama.

Said Mazhaev, yang sempat ikut beperang untuk ISIS selama tujuh bulan dengan saudaranya yang terbunuh, merasa sudah tertipu oleh ISIS. Menurutnya, “sangat keliru” untuk bergabung dengan kelompok radikal itu. Mazhaev yang menyesal kini merasa harus menebus kesalahannya.

”Saya bisa pergi ke tempat lain. Saya memutuskan untuk datang kembali ke rumah untuk membayar kesalahan saya,” kata Mazhaev, yang sudah menghabiskan delapan bulan di penjara.

”Saya bekerja dengan organisasi publik untuk menjelaskan kepada anak-anak muda yang hanya terbujuk oleh kebohongan dan penipuan ISIS, kelompok yang hanya mencoba untuk memecah belah kami, sehingga kami akan saling membunuh satu sama lain,” ujar Mazhaev, seperti dikutip Russia Today.

Protes massal di Ibu Kota Chechnya diramaikan dengan membakar simbol ISIS dan foto pemimpin kelompok itu, Abu Bakr al-Baghdadi.

Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia menyebut, jumlah warga Rusia yang bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak mencapai sekitar 3.000 orang. Kelompok radikal itu merekrut anak-anak muda dari wilayah-wilayah komunitas Muslim seperti Chechnya dan Dagestan.

Pada pertengahan Desember 2016, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bersenjata terhadap polisi di Grozny. Setidaknya satu petugas polisi tewas, sementara tujuh penyerang dibunuh selama operasi khusus yang dilakukan oleh pasukan keamanan Rusia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4618 seconds (0.1#10.140)