Mengenal Perang Chechnya Pertama, Pasukan Rusia Bertekuk Lutut di Bawah Mujahidin Islam

Jum'at, 29 September 2023 - 06:01 WIB
loading...
Mengenal Perang Chechnya Pertama, Pasukan Rusia Bertekuk Lutut di Bawah Mujahidin Islam
Mengenal perang Chechnya pertama, kala pasukan Rusia bertekuk lutut di bawah Mujahidin Islam. Foto/RFE/RL
A A A
JAKARTA - Perang Chechnya pertama, yang berlangsung antara tahun 1994 hingga 1996, adalah konflik yang mengguncang wilayah Chechnya, sebuah republik otonom di Kaukasus Utara, yang berusaha memperoleh kemerdekaan dari Federasi Rusia.

Perang ini menyaksikan pasukan Rusia yang menghadapi perlawanan sengit dari mujahidin Islam Chechnya, dan pada akhirnya, Rusia terpaksa bertekuk lutut di bawah tekanan ini.

Latar Belakang Perang Chechnya Pertama


Perang Chechnya pertama bermula dari sejumlah faktor yang kompleks, termasuk sejarah panjang dan rumit antara Rusia dan Chechnya, serta isu-etnis dan agama yang mempengaruhi kedua pihak.

Pada tahun 1991, Chechnya menyatakan kemerdekaannya setelah runtuhnya Uni Soviet. Namun, Rusia menolak mengakui kemerdekaan tersebut dan berupaya mempertahankan kendali atas wilayah tersebut.

Selain itu, Pemerintah Rusia melihat kemerdekaan Chechnya sebagai ancaman terhadap integritas wilayah mereka dan mulai melakukan tekanan militer.

Kemudian, perbedaan etnis dan agama antara mayoritas Muslim Chechnya dan mayoritas Kristen Rusia turut memperumit konflik ini.

Di sisi lain, Chechnya memiliki sumber daya alam yang penting, termasuk minyak dan gas, yang menjadi faktor penting dalam perjuangan untuk kendali atas wilayah tersebut.

Perang Chechnya pertama dimulai pada Desember 1994 ketika pasukan Rusia melakukan invasi besar-besaran ke Chechnya, berusaha merebut kembali kendali atas wilayah ini.

Namun, mereka dihadapi dengan perlawanan yang sengit dari mujahidin Chechnya yang terorganisir dengan baik dan memiliki motivasi tinggi.

Mujahidin ini memimpin perang gerilya dan menggunakan taktik serangan kilat, yang membuat pasukan Rusia kesulitan. Selama perang ini, mereka mendapatkan dukungan dari kelompok-kelompok Islamis di luar Chechnya.

Pasukan Rusia mengalami banyak kesulitan selama perang. Mereka tidak hanya harus menghadapi perang gerilya yang licin, tetapi juga terpaksa berurusan dengan taktik dan kegigihan mujahidin Islam yang kuat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0856 seconds (0.1#10.140)