Diperkosa Beramai-ramai di Dubai, Wanita Inggris Justru Didakwa Zina

Kamis, 17 November 2016 - 06:10 WIB
Diperkosa Beramai-ramai di Dubai, Wanita Inggris Justru Didakwa Zina
Diperkosa Beramai-ramai di Dubai, Wanita Inggris Justru Didakwa Zina
A A A
DUBAI - Seorang wanita muda asal Inggris yang berlibur di Dubai didakwa melakukan “hubungan seks di luar nikah” atau zina setelah dia melapor ke polisi usai diperkosa beramai-ramai oleh dua pria Inggris.

Jika terbukti bersalah, wanita itu bisa dipenjara, dideportasi, dicambuk atau bahkan menjalani hukuman terberat, yakni dirajam hingga tewas.

Pada bulan lalu, wanita 25 tahun yang identitasnya dilindungi itu melapor ke kantor polisi di Dubai bahwa dia telah diperkosa beramai-ramai oleh dua pria Inggris di sebuah hotel. Tapi, polisi justru menangkapnya atas tuduhan "extra-martial sex" atau melakukan hubungan seks di luar nikah.

Keluarga korban mengatakan kedua pelaku sudah terbang ke Inggris beberapa jam setelah kejadian. Korban telah yang sempat ditahan telah dibebaskan polisi dengan jaminan seorang pengacara.

Keluarganya mengatakan bahwa korban masih membutuhkan uang sekitar 24 ribu poundsterling untuk biaya hukum di Dubai. ”Mereka telah mengambil paspornya saat pengacara membuat jaminan pembebasan,” kata seorang teman keluarga korban seperti dikutip Telegraph, Kamis (17/11/2016). ”Dia tinggal dengan keluarga asal Inggris, tapi dia benar-benar ketakutan,” ujarnya.

”Dia pergi ke (kantor) polisi sebagai korban dari salah satu cobaan terberat dan terburuk yang tak bisa dibayangkan, tapi dia sedang diperlakukan sebagai seorang kriminal,” imbuh teman keluarga korban.

Radha Stirling, direktur kelompok pembela korban kriminalisasi Dubai yang berbasis di Inggris menyebut kasus yang dialami korban “sangat menganggu”.

”Polisi selalu gagal untuk membedakan antara hubungan seksual konsensual dan pemerkosaan dengan kekerasan,” katanya kepada The Independent. ”Korban pergi ke mereka (polisi) mengharapkan keadilan, dan akhirnya justru dituntut,” kritik Stirling.

Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris telah memberikan dukungan untuk korban. Sedangkan Pemerintah Dubai maupun Uni Emirat Arab belum berkomentar atas kasus ini.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3680 seconds (0.1#10.140)