Menolak Digeledah, Patroli Rusia Tembak Awal Kapal Ikan Korut
A
A
A
MOSKOW - Patroli perbatasan Rusia terpaksa melepaskan tembakan saat melakukan penggeledahan terhadap kapal penangkap ikan berawak warga Korea Utara (Korut). Menurut Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) kru kapal tersebut menolak penggeledahan, berperilaku agresif, dan mencoba melarikan diri dengan membawa anggota pasukan keamanan Rusia di kapal.
Seorang petugas patroli Rusia dan sembilan nelayan Korut terluka dalam kejadian itu. Salah satu melayan yang terluka kemudian meninggal di rumah sakit. Insiden tersebut terjadi pada Jumat malam di zona ekonomi eksklusif Rusia di timur jauh negara itu.
"Selama penggeledahan dan kontrol, petuga menemukan sumber daya bio air yang diperoleh secara ilegal di kapal tersebut. Awak kapal berperilaku agresif terhadap anggota tim penggeledah, menolak untuk mematuhi persyaratan hukum," bunyi pernyataan FSB seperti dikutip dari laman Russia Today, Minggu (16/10/2016).
FSB mengatakan kapal tersebut memiliki 48 anggota awak asal Korut. Setelah tim penggeledah dikirim ke kapal, kapal tersebut berusaha untuk meninggalkan zona ekonomi eksklusif Rusia menuju Korut. Kapal penjaga perbatasan Rusia menembakkan beberapa tembakan peringatan untuk menghentikan kapal asal Korut tersebut, namun kapal masih melakukan manuver.
Awak kapal Korut juga mencoba untuk menyerang anggota FSB yang berada di kapal mereka. Akibatnya, salah satu anggota dari tim penggeledah menderita cedera kepala. Anggota FSB pun segera melepaskan tembakan untuk mencegah awak kapal merebut senjata penjaga perbatasan.
"Sembilan anggota awak kapal penyusup terluka, salah satu dari mereka kemudian meninggal," kata FSB. Setelah mengobati luka, awak kapal Korut dibawa ke kapal penjaga perbatasan Rusia.
FSB juga mencatat bahwa awak kapal Korut yang terluka di kapal akan dibawa ke pelabuhan Rusia yang berbeda di wilayah tersebut. "FSB telah menginformasikan kepada Konsulat Jenderal Republik Rakyat Demokratik Korea di kota Vladivostok atas penggunaan senjata dan langkah-langkah yang dilakukan," demikian pernyataan itu.
Seorang petugas patroli Rusia dan sembilan nelayan Korut terluka dalam kejadian itu. Salah satu melayan yang terluka kemudian meninggal di rumah sakit. Insiden tersebut terjadi pada Jumat malam di zona ekonomi eksklusif Rusia di timur jauh negara itu.
"Selama penggeledahan dan kontrol, petuga menemukan sumber daya bio air yang diperoleh secara ilegal di kapal tersebut. Awak kapal berperilaku agresif terhadap anggota tim penggeledah, menolak untuk mematuhi persyaratan hukum," bunyi pernyataan FSB seperti dikutip dari laman Russia Today, Minggu (16/10/2016).
FSB mengatakan kapal tersebut memiliki 48 anggota awak asal Korut. Setelah tim penggeledah dikirim ke kapal, kapal tersebut berusaha untuk meninggalkan zona ekonomi eksklusif Rusia menuju Korut. Kapal penjaga perbatasan Rusia menembakkan beberapa tembakan peringatan untuk menghentikan kapal asal Korut tersebut, namun kapal masih melakukan manuver.
Awak kapal Korut juga mencoba untuk menyerang anggota FSB yang berada di kapal mereka. Akibatnya, salah satu anggota dari tim penggeledah menderita cedera kepala. Anggota FSB pun segera melepaskan tembakan untuk mencegah awak kapal merebut senjata penjaga perbatasan.
"Sembilan anggota awak kapal penyusup terluka, salah satu dari mereka kemudian meninggal," kata FSB. Setelah mengobati luka, awak kapal Korut dibawa ke kapal penjaga perbatasan Rusia.
FSB juga mencatat bahwa awak kapal Korut yang terluka di kapal akan dibawa ke pelabuhan Rusia yang berbeda di wilayah tersebut. "FSB telah menginformasikan kepada Konsulat Jenderal Republik Rakyat Demokratik Korea di kota Vladivostok atas penggunaan senjata dan langkah-langkah yang dilakukan," demikian pernyataan itu.
(ian)