Dipaksa Lembur 105 Jam Sebulan, Pekerja Cantik Ini Bunuh Diri

Senin, 10 Oktober 2016 - 10:32 WIB
Dipaksa Lembur 105 Jam Sebulan, Pekerja Cantik Ini Bunuh Diri
Dipaksa Lembur 105 Jam Sebulan, Pekerja Cantik Ini Bunuh Diri
A A A
TOKYO - Seorang perempuan cantik asal Jepang bernama Matsuri Takahashi, 24, yang bekerja di sebuah perusahaan iklan ditemukan tewas bunuh diri pada 25 Desember 2015. Hasil penyelidikan Kantor Inspeksi Standar Buruh mengungkap bahwa dia bunuh diri karena dipaksa lembur 105 jam sebulan.

Perempuan muda itu merupakan karyawan perusahaan iklan raksasa Dentsu Inc. Temuan penyelidikan Kantor Inspeksi itu diungkap pengacara dan anggota keluarga korban dalam sebuah konferensi pers.

Takahashi bekerja untuk divisi Akun Digital yang bertanggung jawab atas iklan online. Dia dipaksa kerja lembur gara-gara pelanggan perusahaan melalukan kecurangan dan mark-up secara sistematis.

Laporan penyelidikan penyebab Takahashi bunuh diri dirilis pada 7 Oktober 2016. Menurut Kantor Inspeksi, dalam tahun 2015, ada 93 kasus bunuh diri atau percobaan bunuh diri akibat lembur yang melelahkan.

Khusus untuk perusahaan Dentsu, Takahashi bukanlah pekerja pertama yang bunuh diri akibat dipaksa lembur. Pada tahun 1991, seorang pekerja lelaki di perusahaan yang berbasis di Tokyo tersebut juga ditemukan tewas bunuh diri karena lembur untuk jam yang ekstrem.

Keluarga pekerja lelaki itu pernah menggugat perusahaan melalui Mahkamah Agung. Pada tahun 2000, perusahaan diperintahkan bertanggung jawab atas kematian pekerja lelaki tersebut.

Takahashi bergabung pada Dentsu pada bulan April 2015 setelah lulus dari Fakultas Sastra Universitas Tokyo. Dia ditugaskan ke divisi Akun Digital.

Menurut pengacara keluarga, beban kerjanya meningkat drastis dari Oktober 2015. Selama bekerja mulai 9 Oktober hingga 7 November 2015, pekerja cantik ini harus lembur 105 jam.

Takahashi bunuh diri di asrama karyawan perempuan Dentsu pada tanggal 25 Desember 2015. Menjelang kematiannya, dia menghubungi rekan-rekan kerja dan teman-temannya melalui layanan jejaring sosial dengan pesan menyedihkan.”Saya ingin mati,” tulis perempuan itu, seperti dikutip Asahi, kemarin (9/10/2016).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3615 seconds (0.1#10.140)