Diperkosa di Kelas, Siswi India Ditakutkan Tak Dapat Jodoh

Jum'at, 30 September 2016 - 11:27 WIB
Diperkosa di Kelas, Siswi India Ditakutkan Tak Dapat Jodoh
Diperkosa di Kelas, Siswi India Ditakutkan Tak Dapat Jodoh
A A A
HARYANA - Seorang siswi berusia 15 tahun di India menjadi korban pemerkosaan di dalam kelas di sekolahnya. Orang tua korban kini takut putrinya tidak akan menemukan jodoh atau suami.

Sejak mengalami serangan di ruang kelas, gadis itu merahasiakannya dar orangtuanya. Namun, upayanya tidak berhasil karena akibat pemerkosaan itu dia kini hamil tujuh bulan.

Gasia yang identitasnya tak bisa disebutkan karena alasan hukum, mengaku diserang selama satu jam di ruang kelas yang terkunci. Menurutnya, ada dua anak lelaki yang menyerangnya di ruang kelas dan salah satunya mengancam akan membunuhnya jika dia mengungkap kejadian yang dialaminya.

“Siapa yang akan menikahinya sekarang? Dia mungkin tidak mendapatkan pekerjaan jika orang mengenal kisahnya. Saya hanya berharap dia tidak diejek di masyarakat dan tidak dinilai. Apa yang terjadi bukan salahnya; dia adalah korban di sini,” kata ibu korban yang identitasnya juga minta dirahasiakan.

Kasus ini terjadi di desa kecil di Bhiwani, Haryana, India utara. ”Saya benar-benar hancur. Saya tidak percaya itu. Saya merasa hidup dan masa depannya berakhir,” keluh ibu korban.

Gadis itu mengatakan kepada polisi, bahwa awalnya dia sedang mencari kapur di ruang kelas. Tiba-tiba dua anak lelaki mengunci pintu kelas dan memperkosanya selama hampir satu jam.

“Kami butuh beberapa hari untuk keluar dari syok. Tapi kemudian kami memutuskan bahwa kami akan berjuang dan memberikan putri saya dukungan yang layak. Kami akan melakukan segala yang kami bisa, jadi ini tidak mempengaruhi hidupnya,” ujar ibu korban.

”Dia ingin menjadi dokter. Dia bertekad untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Jadi dia masih menjaga dirinya untuk sibuk dengan studinya selama setidaknya lima jam sehari. Dia tidak melakukan apa-apa lagi,” sambung ibu korban.

Tak hanya trauma karena diperkosa hingga hamil, gadis itu juga takut dengan ancaman pembunuhan dari salah satu pelaku. “Dia takut sesuatu yang buruk akan terjadi kepada kami, sehingga dia tidak mengatakan apa-apa. Pertama kami mendengar tentang itu pada bulan lalu,” papar ibu korban.

Ayah gadis itu saat ini sedang menganggur. Dia juga sedih melihat putrinya tidak banyak bicara dan khawatir dengan nasib studinya.

“Dia adalah anak yang bahagia, paling riang dalam keluarga kami tapi dia mulai menjadi sangat tenang. Dia juga pernah unggul di sekolah, tetapi nilai-nilainya mulai turun,” kata ayah korban.

Asisten Sub-Inspektur Suman Rani, dari Satauan Polisi Perempuan, di Bhiwani, mengatakan; "Kami telah mendaftarkan kasus terhadap dua nama yang diberikan oleh gadis itu. Tersangka utama ditangkap pada 28 Agustus, sementara kita masih menyelidiki tersangka kedua.”

Pihak rumah sakit di Bhawani telah melakukan beberapa tes, termasuk scan, dan akhirnya mengatakan kepada orang tua korban bahwa gadis itu saat ini hamil 31 minggu. “Saya mati rasa. Saya tidak mengerti apa yang mereka katakan. Itu tidak masuk akal. Saya dan istri saya harus duduk untuk sementara waktu dan mencerna kata-kata mereka,” kata ayah korban yang syok mendengar hasil tes rumah sakit, seperti dikutip Daily Mail, semalam (29/9/2016).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4813 seconds (0.1#10.140)