Bekas Bos NATO Minta AS Jadi Polisi Dunia untuk Lawan Putin

Kamis, 22 September 2016 - 00:10 WIB
Bekas Bos NATO Minta...
Bekas Bos NATO Minta AS Jadi Polisi Dunia untuk Lawan Putin
A A A
WASHINGTON - Bekas Kepala NATO, Anders Fogh Rasmussen, telah meminta Amerika Serikat (AS) agar bertindak sebagai polisi dunia untuk melawan otokrat seperti Presiden Rusia, Vladimir Putin. Komentar mantan bos NATO itu dibuat dalam sebuah editorial untuk Wall Street Journal.

Menurutnya, hanya AS yang memiliki kredibilitas menjadi polisi dunia untuk memulihkan ketertiban. ”(Seperti) seorang petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api konflik, dan semacam walikota, cerdas dan logis untuk memimpin pembangunan kembali,” tulis Rasmussen.

Menurutnya, AS yang kuat dibutuhkan untuk melawan Putin yang dia sebut “otokrat”. Dia juga menambahkan bahwa Rusia terobsesi membangun kembali kekaisaran Uni Soviet yang hilang.

Bekas Sekjen NATO yang juga mantan Perdana Menteri Denmark ini mengatakan bahwa AS memiliki potensi dan kebesaran moral untuk menghentikan slide dalam kekacauan.

”Dunia membutuhkan seorang polisi seperti itu jika kebebasan dan kemakmuran yang menang melawan kekuatan penindas, dan satu-satunya kandidat yang mampu, yang dapat diandalkan dan diinginkan untuk posisi itu adalah Amerika Serikat,” lanjut tulisan Rasmussen.

Dia juga memuji AS untuk kepemimpinan internasional berbasis aturan yang diciptakan setelah Perang Dunia II dan yang menjamin periode dunia periode belum pernah terjadi sebelumnya, yakni perdamaian, kemajuan dan kemakmuran.

Rasmussen terus memuji AS tanpa mempertimbangkan fakta bahwa sejak awal milenium baru, AS telah terlibat dalam perang yang jadi bencana seperti di perang di Afghanistan, Irak, Libya dan wilayah kesukuan Pakistan. AS juga sampai saat ini belum berhasil memerangi kelompok Islamic State atau ISIS di Timur Tengah.

Pada 2015, sebuah studi kelompok Physicians for Social Responsibility yang berbasis di Washington DC mengatakan bahwa korban tewas dari 10 tahun “Perang Melawan Teror” yang dikobarkan AS sejak serangan 9/11 mencapai setidaknya 1,3 juta orang dan berpotensi mencapai 2 juta orang.

Meskipun ada catatan statistik mengerikan, Rasmussen tetap mengklaim bahwa AS AS sedang mencari perdamaian di seluruh dunia.

”Hanya Amerika yang memiliki kebesaran materi untuk menghentikan slide dalam kekacauan, hanya Amerika yang memiliki kebesaran moral untuk melakukannya, bukan demi kekuasaan, tapi demi perdamaian,” puji Rasmussen, dalam editorial hari Rabu (21/9/2016).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1249 seconds (0.1#10.140)