Filipina Dukung Duterte Beli Senjata China Meski Ada yang Cacat

Jum'at, 16 September 2016 - 11:37 WIB
Filipina Dukung Duterte...
Filipina Dukung Duterte Beli Senjata China Meski Ada yang Cacat
A A A
MANILA - Pihak Malacanang (Istana Kepresidenan Filipina) mendukung rencana Presiden Rodrigo untuk membeli senjata dari China, meski menyadari laporan ada produk peralatan militer Beijing yang cacat. Duterte berencana membeli senjata China dan Rusia meski Filipina sekutu Amerika Serikat (AS).

Menteri Komunikasi Filipina, Martin Andanar, berpendapat bahwa tidak semua produk militer China cacat atau rusak. Menurutnya, banyak peralatan militer Filipina buatan China dan tidak ada yang bermasalah.

”Bagi saya, itu tergantung pada produk. Mungkin produk buatan China sebagaimana presiden dilapori ada yang cacat,” katanya dalam konferensi pers, seperti dikutip Inquirer, Jumat (16/9/2016).

Dalam pidato di AFP Medical Center bulan lalu, Presiden Duterte mengatakan bahwa ada senjata api buatan China yang di bawah standar atau hal itu bisa saja disabotase. Selain China, Duterte juga berminat untuk membeli senjata dari Rusia.

Duterte bertekad memberikan peralatan militer terbaik bagi para prajurit Filipina selama dia menjabat sebagai presiden.

Sementara itu, juru bicara Presiden Duterte, Ernesto Abella, kemarin mengatakan bahwa para pejabat pertahanan telah diarahkan Presiden Duterte untuk mempelajari pilihan peralatan buatan China atau Rusia.”Mereka tidak menutup opsi dua ini saja,” katanya.

Abella juga mencatat pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri China, Liu Zhenmin, bahwa hubungan China dan Filipina berada di sebuah "titik balik baru”. Kedua negara sudah terlibat percakapan “ramah”.

”Anda bisa mengatakan ini untuk mengenal Anda. Seluruh tujuan adalah untuk dapat menjalin hubungan lebih hangat,” kata Abella.

Hubungan kedua negara sempat memanas setelah bersengketa perihal klaim kawasan Laut China Selatan. Filipina sudah memenangkan gugatan di Pengadilan Tetap Arbitrase di Den Haag yang memutuskan tidak mengakui klaim China atas kawasan yang disengketakan di Laut China Selatan. Namun, Beijing tidak mengakui putusan pengadilan itu.
(mas)
Berita Terkait
Menlu Filipina kepada...
Menlu Filipina kepada China: Keluar dari Laut China Selatan!
Bersitegang dengan China,...
Bersitegang dengan China, Filipina Bangun Stasiun Pemantau di LCS
Duterte: Konflik dengan...
Duterte: Konflik dengan China Pasti Berujung Pertumpahan Darah
Menhan Filipina: Beijing...
Menhan Filipina: Beijing Ingin Caplok Lebih Banyak Wilayah di Laut China Selatan
Filipina: Dunia Dukung...
Filipina: Dunia Dukung Kami, China Sendirian
Sengketa Laut China...
Sengketa Laut China Selatan, Duterte kepada China: Taati Hukum!
Berita Terkini
Gelar Buka Puasa Gedung...
Gelar Buka Puasa Gedung Putih, Trump Janjikan Perdamaian saat Gaza Dibom dengan Senjata AS
39 menit yang lalu
Pangkalan Samudra Hindia...
Pangkalan Samudra Hindia bisa Digunakan AS untuk Menyerang Iran
1 jam yang lalu
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
2 jam yang lalu
4.500 Orang Diamputasi...
4.500 Orang Diamputasi di Gaza, Termasuk 800 Anak-anak dan 540 Wanita
6 jam yang lalu
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
8 jam yang lalu
Korban Gempa Myanmar...
Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Orang Tewas dan 730 Terluka
10 jam yang lalu
Infografis
Panda Raksasa Hewan...
Panda Raksasa Hewan Endemik China yang Mengejutkan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved