Bom Bunuh Diri Hantam Kamp Militer Yaman, 11 Tewas
A
A
A
ADEN - Setidaknya 11 orang tewas setelah seorang bomber meledakan diri di dekat sebuah kamp tentara Yaman yang berada di wilayah Aden. Ini adalah serangan terbaru yang menargetkan basis tentara Yaman di kota pelabuhan tersebut.
Menurut seorang pejabat keamanan Yaman, seperti dilansir brecorder pada Senin (29/8), bomber tersebut mengendarai sebuah mobil yang sarat bahan peledak. Saat melintas di depan kamp tentara, bomber itu langsung meledakan diri.
"Penyerang memacu kendaraaanya di dekat kamp militer, saat terjadi pertemuan anggota baru tentara Yaman. Jumlah korban dipastikan akan terus bertambah, karena banyak mereka yang menderita luka-luka dalam kondisi kritis saat ini," kata pejabat itu yang berbicara dalam kondisi anonim.
Sementara itu, seorang pejabat kesehatan di Aden menuturkan, pihak rumah sakit di kota tersebut sejauh ini sudah menerima 15 jenazah korban ledakan bom tersebut. Selain itu, mereka juga merawat 11 orang lainnya yang menderita luka, baik sedang ataupun berat.
Yaman sendiri sampai saat ini masih terus dilanda perang saudara. Pasukan pemerintah Yaman yang didukung oleh koalisi pimpinan Arab Saudi masih terus melakukan serangan terhadap pemerontak Houthi, yang dibantu oleh miliisi Syiah. Perbincangan damai yang sudah berjalan selama beberapa bulan terakhir sejauh ini belum memberikan dampak apapun untuk meredakan ketegangan di negara tersebut.
Menurut seorang pejabat keamanan Yaman, seperti dilansir brecorder pada Senin (29/8), bomber tersebut mengendarai sebuah mobil yang sarat bahan peledak. Saat melintas di depan kamp tentara, bomber itu langsung meledakan diri.
"Penyerang memacu kendaraaanya di dekat kamp militer, saat terjadi pertemuan anggota baru tentara Yaman. Jumlah korban dipastikan akan terus bertambah, karena banyak mereka yang menderita luka-luka dalam kondisi kritis saat ini," kata pejabat itu yang berbicara dalam kondisi anonim.
Sementara itu, seorang pejabat kesehatan di Aden menuturkan, pihak rumah sakit di kota tersebut sejauh ini sudah menerima 15 jenazah korban ledakan bom tersebut. Selain itu, mereka juga merawat 11 orang lainnya yang menderita luka, baik sedang ataupun berat.
Yaman sendiri sampai saat ini masih terus dilanda perang saudara. Pasukan pemerintah Yaman yang didukung oleh koalisi pimpinan Arab Saudi masih terus melakukan serangan terhadap pemerontak Houthi, yang dibantu oleh miliisi Syiah. Perbincangan damai yang sudah berjalan selama beberapa bulan terakhir sejauh ini belum memberikan dampak apapun untuk meredakan ketegangan di negara tersebut.
(esn)