Jadi Capres AS, Trump Langsung Serang Obama dan Hillary

Jum'at, 22 Juli 2016 - 15:28 WIB
Jadi Capres AS, Trump Langsung Serang Obama dan Hillary
Jadi Capres AS, Trump Langsung Serang Obama dan Hillary
A A A
CLEVELAND - Donald John Trump, 70, menerima keputusan Konvensi Partai Republik yang mencalonkan dirinya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Resmi jadi calon presiden (capres), Trump langsung umbar serangan verbal terhadap rivalnya, Hillary Clinton dan Presiden Barack Obama dari Partai Demokrat.

Sebelum berpidato panjang dan menggebu-gebu, Trump terlebih dahulu diperkenalkan oleh putrinya, Ivanka Trump. Ivanka melontarkan jargon khas Donald Trump; “Make America Great Again” (membuat Amerika besar lagi). Para pendukung Trump membalas dengan teriakan; “USA, USA”.

Dalam salah satu pidatonya, Trump menyerang rezim Presiden Obama yang dia sebut meninggalkan banyak utang bagi AS.

”Presiden Obama telah dua kali lipat (mewariskan) utang nasional kita menjadi lebih dari USD19 triliun dan tumbuh. Namun, apa yang kita miliki untuk menunjukkan itu? Jalan dan jembatan kami yang berantakan, bandara kami berada dalam kondisi Dunia Ketiga, 43 juta orang Amerika mendapat kupon makanan,” katanya.

Dia juga mengecam kebijakan luar negeri Presiden Obama. ”Penghinaan lain datang ketika Presiden Obama menarik garis merah di Suriah—dan seluruh dunia tahu itu tak berarti apa-apa,” ujar Trump.

“Di Libya, konsulat kami—simbol prestise Amerika di seluruh dunia—dibawa ke dalam tembakan. Amerika jauh lebih aman dan dunia jauh lebih stabil ketimbang ketika Obama membuat keputusan untuk menempatkan Hillary Clinton yang bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri Amerika. Mari kita mengalahkannya pada bulan November,” kata Trump.

Kemunculan kelompok ISIS yang simpatisannya menyebar hampir di seluruh dunia, menurut Trump, juga kesalahan Hillary. ”Pada tahun 2009, pra-Hillary, ISIS bahkan tidak ada di peta,” katanya, seperti dikutip Russia Today, Jumat (22/7/2016).

”Libya bekerja sama. Mesir damai. Irak melihat penurunan kekerasan. Iran sedang tersedak oleh sanksi. Suriah berada di bawah kendali. Setelah empat tahun Hillary Clinton, apa yang kita miliki? ISIS telah menyebar di seluruh wilayah, dan dunia. Libya di reruntuhan, dan Duta Besar serta stafnya yang tersisa tak berdaya mati di tangan pembunuh biadab. Mesir diserahkan kepada radikal Ikhwanul Muslimin, memaksa militer untuk merebut kembali kontrol. Irak dalam kekacauan,” sindir Donald Trump.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4386 seconds (0.1#10.140)