Malaysia Bantah Pesawatnya Dicegat 2 Jet Tempur Indonesia
A
A
A
KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia membantah pesawat militernya C-130 dicegat oleh dua pesawat jet tempur F-16 Indonesia di atas perairan Natuna. Padahal, kemarin Malaysia mengakui pencegatan pesawatnya itu.
Menteri Pertahanan Malaysia, Hishamuddin Hussein, dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Senin menyatakan bahwa Pemerintah Malaysia membantah pencegatan pesawatnya oleh jet tempur Indonesia pada hari Sabtu.
Baca:
Dua Jet Tempur Indonesia Cegat Pesawat Malaysia di Natuna
Kepala Angkatan Udara Malaysia (RMAF), Jenderal Roslan Saad, cenderung berhati-hati mengeluarkan pernyataan dengan tidak menyebut adanya pencegatan pesawat militer. Jenderal Roslam memilih untuk menyelidiki lebih dulu dan menolak memberikan rincian.
Laporan penyelidikan itulah yang kemudian menjadi acuan Hishamuddin untuk membantah pencegatan pesawat C-130 Malaysia oleh dua jet tempur F-16 Indonesia. Meski Hishamuddin kemarin membenarkan pencegatan pesawat tersebut.
Dalam pernyataan itu, pesawat C-130 berangkat dari pangkalan Angkatan Udara Subang pada pukul 10.10 pada hari Sabtu untuk misi pelatihan yang telah dijadwalkan dengan melakukan penerbangan ke Pangkalan Udara Labuan.
Pada 12:03, pilot pesawat C-130 mengidentifikasi visual jet tempur F-16, 24 mil dari Kepulauan Natuna pada ketinggian 23.000 kaki. Jet tempur F-16 lainnya tampak di belakang pesawat C-130.
Baca juga:
Pesawatnya Dicegat RI, Menhan Malaysia: Saya Dekat dengan Ryamizard
Malaysia mengklaim, pilot C-130 sudah berupaya menghubungi kedua pilot F-16 Indonesia. ”(Tapi) gagal menerima respon," bunyi pernyataan Menteri Pertahanan Malaysia itu, seperti dikutip The Diplomat, Selasa (28/6/2016).
”Kedua pesawat (F-16) kemudian menyebar dari wilayah udara tanpa insiden lebih lanjut.”
”Harus dicatat bahwa MEGA 207 tidak dicegat oleh TNI-AU,” lanjut pernyataan itu mengacu pada tanda panggilan dari pesawat C-130.
”Sebuah perintah intersepsi untuk memaksa turun kami, C-130 RMAF, tidak terjadi. Itu adalah identifikasi visual belaka pesawat kami,” imbuh pernytaan Hishamuddin.
Menteri Pertahanan Malaysia, Hishamuddin Hussein, dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Senin menyatakan bahwa Pemerintah Malaysia membantah pencegatan pesawatnya oleh jet tempur Indonesia pada hari Sabtu.
Baca:
Dua Jet Tempur Indonesia Cegat Pesawat Malaysia di Natuna
Kepala Angkatan Udara Malaysia (RMAF), Jenderal Roslan Saad, cenderung berhati-hati mengeluarkan pernyataan dengan tidak menyebut adanya pencegatan pesawat militer. Jenderal Roslam memilih untuk menyelidiki lebih dulu dan menolak memberikan rincian.
Laporan penyelidikan itulah yang kemudian menjadi acuan Hishamuddin untuk membantah pencegatan pesawat C-130 Malaysia oleh dua jet tempur F-16 Indonesia. Meski Hishamuddin kemarin membenarkan pencegatan pesawat tersebut.
Dalam pernyataan itu, pesawat C-130 berangkat dari pangkalan Angkatan Udara Subang pada pukul 10.10 pada hari Sabtu untuk misi pelatihan yang telah dijadwalkan dengan melakukan penerbangan ke Pangkalan Udara Labuan.
Pada 12:03, pilot pesawat C-130 mengidentifikasi visual jet tempur F-16, 24 mil dari Kepulauan Natuna pada ketinggian 23.000 kaki. Jet tempur F-16 lainnya tampak di belakang pesawat C-130.
Baca juga:
Pesawatnya Dicegat RI, Menhan Malaysia: Saya Dekat dengan Ryamizard
Malaysia mengklaim, pilot C-130 sudah berupaya menghubungi kedua pilot F-16 Indonesia. ”(Tapi) gagal menerima respon," bunyi pernyataan Menteri Pertahanan Malaysia itu, seperti dikutip The Diplomat, Selasa (28/6/2016).
”Kedua pesawat (F-16) kemudian menyebar dari wilayah udara tanpa insiden lebih lanjut.”
”Harus dicatat bahwa MEGA 207 tidak dicegat oleh TNI-AU,” lanjut pernyataan itu mengacu pada tanda panggilan dari pesawat C-130.
”Sebuah perintah intersepsi untuk memaksa turun kami, C-130 RMAF, tidak terjadi. Itu adalah identifikasi visual belaka pesawat kami,” imbuh pernytaan Hishamuddin.
(mas)