Kelompok Anti-Putin Rusia Klaim Serangan di Belgorod
loading...
A
A
A
MOSKOW - Legiun Kebebasan Rusia anti-Kremlin, yang telah mengaku bertanggung jawab atas infiltrasi ke wilayah Rusia , mengatakan mereka "pulang ke rumah" dalam sebuah video yang dirilis di jejaring sosial Telegram.
Moskow mengatakan pasukannya sedang memerangi kelompok "sabotase" Ukraina yang menyusup ke wilayah Rusia karena Ukraina bersikeras masih berjuang untuk menguasai kota timur Bakhmut.
Gubernur wilayah Belgorod selatan, Vyacheslav Gladkov, yang menjadi sasaran serangan sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, mengatakan pasukan dan anggota dinas keamanan memerangi kelompok "sabotase" yang menyeberang dari Ukraina.
Gladkov mengatakan bahwa pasukan dan anggota dinas keamanan FSB mengambil tindakan yang diperlukan untuk melenyapkan musuh.
Anggota Legiun Kebebasan Rusia kemudian mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh saluran Telegram yang mengklaim mewakili kelompok tersebut, seorang juru bicara yang berkamuflase, dikelilingi oleh orang-orang bersenjata berseragam, berkata: "Rusia akan bebas!" seperti dikutip dari Euronews, Selasa (23/5/2023).
Saluran Telegram grup tersebut mengatakan bahwa dua desa di wilayah Belgorod telah diserang.
Pengumuman serangan itu datang setelah Kiev mengatakan pasukan Rusia menghantam kota Dnipro di Ukraina timur dengan rudal dan pesawat tak berawak semalam.
Kremlin mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin telah diberitahu tentang serangan lintas-perbatasan, menambahkan Moskow percaya serangan itu dirancang untuk "mengalihkan perhatian" dari situasi di Bakhmut.
Moskow mengatakan pasukannya sedang memerangi kelompok "sabotase" Ukraina yang menyusup ke wilayah Rusia karena Ukraina bersikeras masih berjuang untuk menguasai kota timur Bakhmut.
Gubernur wilayah Belgorod selatan, Vyacheslav Gladkov, yang menjadi sasaran serangan sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, mengatakan pasukan dan anggota dinas keamanan memerangi kelompok "sabotase" yang menyeberang dari Ukraina.
Gladkov mengatakan bahwa pasukan dan anggota dinas keamanan FSB mengambil tindakan yang diperlukan untuk melenyapkan musuh.
Anggota Legiun Kebebasan Rusia kemudian mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh saluran Telegram yang mengklaim mewakili kelompok tersebut, seorang juru bicara yang berkamuflase, dikelilingi oleh orang-orang bersenjata berseragam, berkata: "Rusia akan bebas!" seperti dikutip dari Euronews, Selasa (23/5/2023).
Saluran Telegram grup tersebut mengatakan bahwa dua desa di wilayah Belgorod telah diserang.
Pengumuman serangan itu datang setelah Kiev mengatakan pasukan Rusia menghantam kota Dnipro di Ukraina timur dengan rudal dan pesawat tak berawak semalam.
Kremlin mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin telah diberitahu tentang serangan lintas-perbatasan, menambahkan Moskow percaya serangan itu dirancang untuk "mengalihkan perhatian" dari situasi di Bakhmut.