Ini Kesaksian Wartawan Prancis yang Menyusup ke Jaringan ISIS

Selasa, 03 Mei 2016 - 11:44 WIB
Ini Kesaksian Wartawan Prancis yang Menyusup ke Jaringan ISIS
Ini Kesaksian Wartawan Prancis yang Menyusup ke Jaringan ISIS
A A A
PARIS - Seorang wartawan Prancis berhasil menyusup ke jaringan ISIS yang merencanakan serangan teror di Paris November 2015 lalu.

Dengan kamera tersembunyi, wartawan The Canal + dengan nama samara Ramzi ini merekam calon “jihadis” yang bersedia membunuh warga Prancis sebanyak mungkin untuk memperoleh “surga”.

Selama menyusup itu, Ramzi melakukan penyelidikan selama enam bulan. Video dokumenter hasil penyelidikannya diberi judul “Allah Soldiers” yang dirilis hari Senin. Wartawan pemberani ini melayani wawancara pada AFP dan majalah Telerama tentang misinya.

Saya seorang Muslim. Setiap serangan berdampak pada kehidupan pribadi saya, karena mempersulit masalah seputar rasisme dan integrasi,” katany kepada Telerama.


Dia mengatakan bahwa dia tidak menyalahkan orang-orang yang memperlakukan warga Muslim Prancis dan migran Muslim migran dengan prasangka buruk.


Para teroris 13 November semuanya keturunan migran. Jadi ketakutan terhadap teroris (berkedok) Muslim adalah nyata. Saya ingin melawan orang-orang yang membunuh atas nama Tuhan. Dan senjata yang saya pilih adalah infiltrasi,” ujarnya.

Ramzi mengatakan kepada AFP bahwa dia bekerja untuk mengungkapkan motivasi lebih dalam di balik tindakan teroris Paris, "untuk memahami apa yang terjadi di dalam benak kepala mereka.

Salah satu pelajaran utama adalah bahwa saya tidak pernah melihat Islam apapun dalam urusan ini. (Para teroris Paris) tidak ada kemauan untuk memperbaiki dunia. Hanya pemuda kalah, frustrasi, bunuh diri, yang dengan mudah dimanipulasi,” katanya.


Mereka mengalami nasib sial lahir di era Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ada. Ini sangat menyedihkan. Mereka adalah anak-anak yang mencari sesuatu dan itulah apa yang mereka temukan,” lanjut dia.

Wartawan ini mengaku pernah berbicara dengan seorang ekstremis di Facebook. Dia kemudian berhasil membuat kontak dengan seseorang bernama Oussama, warga Prancis yang menyebut dirinya “emir” kelompok jihad. Dari kontak itulah, sel kelompok Oussama diketahui memiliki setidaknya 10 ekstremis yang bertekad untuk membunuh sebanyak mungkin warga Prancis yang dianggap “kafir” demi masuk “surga”.

Oussama, kata Ramzi, mencoba untuk meyakinkan dirinya, bahwa surga menanti bagi dirinya untuk melakukan serangan bunuh diri. Menuju surga, yaitu jalannya," kata Oussama yang dikutip Ramzi.


Ayo saudara, mari kita pergi ke surga, perempuan menunggu kami di sana, dengan malaikat sebagai pembantu. Anda akan memiliki istana, kuda bersayap emas dan batu rubi,” lanjut Ramzi menirukan ucapan Oussama.

Namun Ramzi sadar bahwa dunia Oussama adalah delusi. Oussama menghabiskan waktunya dengan mengisi kepala saya: 'martir tidak merasakan sakit', 'Mari kita pergi ke surga', 'perempuan menanti kita'," kata wartawan Prancis ini.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5233 seconds (0.1#10.140)