Jurus Lobi Semua Arah Menlu Retno Bebaskan 10 WNI dari Abu Sayyaf

Senin, 02 Mei 2016 - 16:33 WIB
Jurus Lobi Semua Arah Menlu Retno Bebaskan 10 WNI dari Abu Sayyaf
Jurus Lobi Semua Arah Menlu Retno Bebaskan 10 WNI dari Abu Sayyaf
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia; Retno Lestari Priansari Marsudi, melakukan lobi semua arah hingga akhirnya sepuluh warga negara Indonesia (WNI) dibebaskan Abu Sayyaf kemarin.


Menlu Retno secara resmi menyerahkan 10 WNI itu kepada keluarganya masing-masing pada hari Senin (2/5/2016), di Gedung Pancasila Kantor Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta.


Mereka diserahkan ke pihak keluarga setelah menjani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.


”Laporan dokter menyatakan kesehatan 10 ABK (anak buah kapal) dalam kondisi baik. Setelah pemeriksaan kesehatan selesai, Kemlu mewakili Pemerintah Indonesia menyerahkan 10 ABK WNI pada keluarga,” katanya.


Retno mengucapkan terima kasih kepada pihak keluarga 10 WNI karena sudah sabar menanti, dan memberikan keleluasaan kepada Pemerintah Indonesia untuk melakukan usaha pembebasan semua WNI.


Upaya itu, menurut Retno melewati proses panjang. Termasuk lobi segala arah.


”Saya telah melakukan komunikasi dengan wakil perusahaan (pemilik kapal) dan terakhir komunikasi dilakukan pagi ini, untuk memastikan semua hak-hak ABK dipenuhi perusahaan. Terus memastikan komitmen untuk memenuhi hak-hak ABK ini,” kata Retno.


Menurutnya, tanpa bantuan banyak pihak proses pembebasan 10 WNI ini akan sulit. ”Upaya pembebasan ini melalui proses yang sangat panjang. Situasi di lapangan juga sangat dinamis dan tingkat komplikasi sangat tingggi,” ujarnya.


“Tim Indonesia sudah sepenuhnya mulai bekerja pada 28 Maret, dan 1 April saya sudah berada di Filipina untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Filipina dan seluruh jajarannya.”


”Tawaran dan kesiapan untuk membebaskan datang dari berbagai pihak. Semua kita tanggapi karena hal itu dapat memmberi kontribusi pada pembebasan. Kami membuka semua simpul komunikasi yang ada, karena kami sadar menggunakan satu simpul saja tidak cukup,” imbuh Retno.


“Satu buah batu bata tidak akan bisa membangun sebuah rumah,” sambung dia mengibaratkan banyak lobi yang dilakukan tim Indonesia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4328 seconds (0.1#10.140)