Meksiko Luncurkan Penyelidikan Terkait Panama Papers
A
A
A
MEXICO CITY - Pemerintah Meksiko dikabarkan telah melancarakan penyelidikan terkait dengan skandal Panama Papers. Dalam dokumen itu, puluhan pejabat dan pengusaha Meksiko disebut turut melakukan penggelapan pajak.
"Badan Perpajakan Meksiko telah meluncurkan penyelidikan sehubungan dengan tuduhan terbaru yang terkait puluhan politisi dan tokoh masyarakat untuk skema offshore," kata kepala Badan Perpajakan Meksiko, Aristoteles Nunez.
Menurut Nunez, penyelidikan akan dilakukan dalam kaitannya dengan perusahaan Meksiko dan pengusaha yang disebutkan dalam dokumen itu. Selain itu, perusahaan Meksiko dan individu yang terdaftar di Panama, Kepulauan Cayman, Kepulauan Virgin Inggris dan Bahama juga akan diperiksa.
"Tidak ilegal untuk memiliki aset di negara-negara bersangkutan. Namun, hal itu akan menjadi ilegal jika mereka tidak membayar pajak perusahan-perusahan itu," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (5/4).
Beberapa tokoh Meksiko terkemuka, termasuk kontraktor Juan Armando Hinojosa Cantu dan beberapa eksekutif televisi Meksiko masuk ke dalam dokumen yang disebut-sebut sebagai bocoran data terbesar dalam sejarah jurnalistik itu.
"Badan Perpajakan Meksiko telah meluncurkan penyelidikan sehubungan dengan tuduhan terbaru yang terkait puluhan politisi dan tokoh masyarakat untuk skema offshore," kata kepala Badan Perpajakan Meksiko, Aristoteles Nunez.
Menurut Nunez, penyelidikan akan dilakukan dalam kaitannya dengan perusahaan Meksiko dan pengusaha yang disebutkan dalam dokumen itu. Selain itu, perusahaan Meksiko dan individu yang terdaftar di Panama, Kepulauan Cayman, Kepulauan Virgin Inggris dan Bahama juga akan diperiksa.
"Tidak ilegal untuk memiliki aset di negara-negara bersangkutan. Namun, hal itu akan menjadi ilegal jika mereka tidak membayar pajak perusahan-perusahan itu," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (5/4).
Beberapa tokoh Meksiko terkemuka, termasuk kontraktor Juan Armando Hinojosa Cantu dan beberapa eksekutif televisi Meksiko masuk ke dalam dokumen yang disebut-sebut sebagai bocoran data terbesar dalam sejarah jurnalistik itu.
(esn)