AS Jatuhkan Sanksi, tapi Beli 8 Mesin Roket RD-181 Rusia
A
A
A
MOSKOW - Perusahaan Amerika Serikat, Orbital Sciences Corporation, membeli delapan mesin roket RD-181 dari perusahaan Rusia, Energomash. Padahal, AS sedang menjatuhkan sanksi pada Rusia termasuk larangan membeli mesin dari Rusia.
Pembelian delapan mesin roket RD-181 Rusia itu disampaikan pihak Energomash, pada hari Rabu (9/3/2016).
”Orbital Sciences Corporation memutuskan untuk mewujudkan opsi pengadaan delapan mesin roket cair RD-181 dari Energomash,” bunyi pernyataan Energomash.
“Pilihan ini akan direalisasikan dalam kontrak yang telah ditandatangani pada tahun 2014, untuk pengiriman RD-181 dalam tahap pertama,” lanjut pernyataan itu, seperti dikutip Sputniknews.
Produsen mesin roket Rusia itu mengungkapkan bahwa pada bulan lalu, perwakilan perusahaan AS itu mengunjungi Rusia.
Pada saat penandatanganan kontrak senilai sekitar USD1 miliar pada Desember 2014, pihak Orbital mengatakan bahwa mereka telah melihat beberapa penyedia mesin roket lain. Tapi, perusahaan AS itu memutuskan untuk menggunakan mesin RD-181. “Karena mesin Rusia yang ditawarkan dirancang dengan kombinasi terbaik,” imbuh pernyataan itu.
AS sejatinya telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas tuduhan Moksow melakukan intervensi krisis di Ukraina. Sanksi itu, termasuk larangan pembelian mesin dari Rusia.
Namun, Washington menghapus perusahaan Rusia itu dari daftar yang dikenai sanksi karena misi penerbangan ruang angkasa AS terbukti masih bergantung pada perusahaan Rusia.
Pembelian delapan mesin roket RD-181 Rusia itu disampaikan pihak Energomash, pada hari Rabu (9/3/2016).
”Orbital Sciences Corporation memutuskan untuk mewujudkan opsi pengadaan delapan mesin roket cair RD-181 dari Energomash,” bunyi pernyataan Energomash.
“Pilihan ini akan direalisasikan dalam kontrak yang telah ditandatangani pada tahun 2014, untuk pengiriman RD-181 dalam tahap pertama,” lanjut pernyataan itu, seperti dikutip Sputniknews.
Produsen mesin roket Rusia itu mengungkapkan bahwa pada bulan lalu, perwakilan perusahaan AS itu mengunjungi Rusia.
Pada saat penandatanganan kontrak senilai sekitar USD1 miliar pada Desember 2014, pihak Orbital mengatakan bahwa mereka telah melihat beberapa penyedia mesin roket lain. Tapi, perusahaan AS itu memutuskan untuk menggunakan mesin RD-181. “Karena mesin Rusia yang ditawarkan dirancang dengan kombinasi terbaik,” imbuh pernyataan itu.
AS sejatinya telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas tuduhan Moksow melakukan intervensi krisis di Ukraina. Sanksi itu, termasuk larangan pembelian mesin dari Rusia.
Namun, Washington menghapus perusahaan Rusia itu dari daftar yang dikenai sanksi karena misi penerbangan ruang angkasa AS terbukti masih bergantung pada perusahaan Rusia.
(mas)