Putin Diyakini Mampu Caplok Negara-negara Baltik Dalam 3 Hari

Kamis, 04 Februari 2016 - 16:41 WIB
Putin Diyakini Mampu...
Putin Diyakini Mampu Caplok Negara-negara Baltik Dalam 3 Hari
A A A
WASHINGTON - Kelompok think tank yang berangotakan pejabat militer dan sipil Amerika Serikat (AS) meyakini rezim Presiden Rusia; Vladimir Putin, mampu mencaplok negara-negara Baltik di Eropa Timur hanya dalam tempo tiga hari.

Dalam sebuah laporan penelitian, kelompok itu menunjukkan bahwa NATO telah “tertidur siang” di saat militer Rusia bangkit. NATO, lanjut laporan itu, belum memperkuat armada militernya sejak Putin menganekasasi Crimea dari Ukraina.

Penelitian yang dilakukan kelompok RAND Corporation, menyimpulkan bahwa dengan kebangkitan militernya, Rusia butuh waktu antara 36 hingga 60 jam untuk mendorong 27 batalyon lapis baja berat guna menduduki Baltik. Sedangkan NATO hanya memiliki 12 armada.

Jika Rusia nekat melakukan agresi, pegerakan militer Kremlin itu diprediksi melalui dua arah di seberang perbatasan Latvia. Manuver 27 batalyon Rusia tersebut bisa menyeberangi waduk Narva ke Estonia untuk mengevakuasi warga etnis Rusia sebelum pasukan Rusia menuju Ibu Kota Tallinn.

Satu-satunya harapan pasukan NATO dalam kondisi seperti itu hanya akan berkonsentrasi di Tallinn dan Riga. Kalau pun terpaksa meluncurkan serangan nuklir, hal itu dianggap sudah terlambat. ”Hasilnya adalah, terus terang, bencana bagi NATO,” bunyi kesimpulan laporan penelitian kelompok itu, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (4/2/2016).

Laporan itu memperingatkan, bahwa pasukan darat NATO tidak cocok untuk berhadapan dengan Rusia. Alasannya, NATO krisis tank tempur, sedangkan Rusia memilikinya. Selain itu, NATO akan memiliki sedikit ruang untuk manuver, karena medan cenderung dikuasai pasukan Rusia yang berpusat di Kalingrad.

Penelitian itu dilakukan antara tahun 2014 hingga 2015. Masih menurut laporan tersebut, meskipun ada kombinasi tentara AS dan Baltik dengan serangan udara AS tetap tidak akan mampu mencegah kemajuan militer Rusia.

Temuan 'permainan' adalah jelas; NATO tidak dapat berhasil mempertahankan wilayah anggotanya yang paling terkena,” imbuh laporan itu.

Rusia sendiri berkali-kali menegaskan tidak pernah berniat melakukan agresi terhadap tetangganya di Eropa Timur. Namun, Rusia tetap memperingatkan NATO bahwa militer Moskow akan merespons setiap ancaman terhadap Rusia seiring dengan penumpukan kekuatan militer mereka di Eropa Timur.
(mas)
Berita Terkait
Rusia Serang Ukraina,...
Rusia Serang Ukraina, 20 Helikopter Apache AS Tiba di Latvia
Senjata Amerika Serikat...
Senjata Amerika Serikat Sudah Ada di Lapangan Tembak Ukraina
Putin Bongkar Masalah...
Putin Bongkar Masalah Utama Rusia dengan Amerika Serikat
Pecah Kongsi dengan...
Pecah Kongsi dengan AS? 4 Strategi Inggris untuk Bersiap Menghadapi Rusia dan China
AS dan Negara Baltik...
AS dan Negara Baltik Bantah Klaim Putin Setuju Dianeksasi Soviet
Situasi Ukraina Makin...
Situasi Ukraina Makin Genting, Menlu Inggris Segera Terbang ke Rusia
Berita Terkini
AS Bombardir Markas...
AS Bombardir Markas Houthi Tewaskan 53 Orang, Apakah Israel Terlibat?
52 menit yang lalu
Profil Mark Rutte, Sekjen...
Profil Mark Rutte, Sekjen NATO yang Goda Trump agar Tingkatkan Produksi Senjata
1 jam yang lalu
China Diduga Gunakan...
China Diduga Gunakan Sindikat Kriminal untuk Melemahkan Palau
2 jam yang lalu
Rusia Tuntut NATO Tolak...
Rusia Tuntut NATO Tolak Ukraina Jadi Anggota Baru sebagai Syarat Perjanjian Damai
2 jam yang lalu
Balas Dendam, Houthi...
Balas Dendam, Houthi Coba Serang Kapal Induk Nuklir AS dengan Rudal dan Drone
3 jam yang lalu
Mengejutkan, Eks Panglima...
Mengejutkan, Eks Panglima Militer Israel Puji Hamas: Mereka Bikin Tentara Zionis Terhipnotis
4 jam yang lalu
Infografis
Jusuf Muda Dalam, Menteri...
Jusuf Muda Dalam, Menteri yang Dihukum Mati karena Korupsi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved