Indonesia dan Israel Disebut Diam-diam Jalin Bisnis

Kamis, 14 Januari 2016 - 10:38 WIB
Indonesia dan Israel Disebut Diam-diam Jalin Bisnis
Indonesia dan Israel Disebut Diam-diam Jalin Bisnis
A A A
JAKARTA - Media Israel, Times of Israel, melansir laporan yang menyebut ada rahasia tentang jalinan dunia bisnis dan teknologi antara Israel dan Indonesia. Namun jalinan bisnis itu di luar garis politik Indonesia yang hingga kini menentang Israel.

Salah satu investor Indonesia yang identitasnya tidak ditulis karena dianggap membahayakan jiwanya di dalam negeri Indonesia, membenarkan jalinan bisnis itu. ”Sudah ada banyak bisnis yang terjadi antara Indonesia dan Israel,” katanya.

Indonesia adalah negara berkembang dengan cepat, dengan banyak kebutuhan di daerahnya, di mana teknologi Israel telah membuat terobosan penting, seperti teknologi pertanian,” lanjut investor Indonesia itu.

Namun, politik adalah politik, meskipun investor Indonesia itu berbicara kepada kerumunan lebih dari 600 orang di Tel Aviv pada hari Rabu di Konferensi Tahunan Perdagangan Luar Negeri (FTA) Israel. Investor itu kembali minta kepada media Israel agar namanya tidak muncul di artikel yang diterbitkan.

Pejabat Israel yang menyambut kunjungan investor Indonesia itu juga meminta hal serupa. ”Anda tidak pernah tahu siapa yang membaca (laporan ini), kata salah seorang pejabat Israel penyambut investor Indonesia itu, yang menolak diidentifikasi.

Itu cukup sulit untuk mendapatkan dia agar datang ke Israel. Kami tidak ingin bertanggung jawab atas hal-hal yang membahayakan dia di dalam negeri,” lanjut pejabat Israel tersebut.

Indonesia dan Israel tidak pernah memiliki hubungan diplomatik. Bahkan kebijakan luar negeri Indonesia selama ini begitu keras dalam menyuarakan kemerdekaan Palestina dari pendudukan Israel.

Sementara itu, Kepala FTA, Ohad Cohen, mengatakan bahwa dari data pejabat di Asosiasi Perdagangan Luar Negeri Kementerian Ekonomi, Israel dan Indonesia merupakan mitra bisnis lama. ”Dengan nilai perdagangan mencapai ratusan juta dolar per tahun,” kata Ohad Cohen.


Indonesia adalah negara demokrasi, dan negara itu adalah anggota dari Organisasi Perdagangan Dunia, yang melarang boikot dari negara anggota, sehingga tidak ada pembatasan hukum pada perusahaan-perusahaan Indonesia yang mencegah mereka (investor) melakukan bisnis dengan kami,” lanjut Cohen.


Orang-orang bisnis tahu apa kebutuhan pasar mereka, dan mereka tahu kami dapat mengisi kebutuhan tersebut, sehingga mereka senang untuk melakukan bisnis dengan kami,” imbuh Cohen.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6590 seconds (0.1#10.140)
pixels