Rusia Bingung, AS Acuhkan Tawaran Kerjasama Hancurkan ISIS

Minggu, 11 Oktober 2015 - 14:07 WIB
Rusia Bingung, AS Acuhkan Tawaran Kerjasama Hancurkan ISIS
Rusia Bingung, AS Acuhkan Tawaran Kerjasama Hancurkan ISIS
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menawarkan kerjasama untuk berbagi koordinat target milik ISIS dengan koalisi anti ISIS negara Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Namun, tawaran Rusia itu tak direspon oleh AS.

Kemitraan tersebut diyakini bisa memperpendek umur ISIS. Dengan menggabungkan kekuatan pasukan Rusia dengan tentara bantuan lainnya, diyakini kekuatan akan lebih dahsyat. Namun, menurut Staf Umum Senior Militer Rusia, Kolonel Jenderal Andrei Kartapolov, pejabat militer di Washington telah mengabaikan permintaan mereka.

Kartapolov mengklaim bahwa kurangnya respon AS bisa jadi karena AS tidak memiliki intelijen seperti Moskow atau karena meraka tidak ingin pasukan Putin menyerang taerget. "Alasan ini masih belum jelas," kata Kartapolov seperti dikutip dari laman Express, Minggu (11/10/2015).

Sebelumnya, pihak militer AS dan Rusia telah melakukan pertemuan guna membahas serangan udara di Suriah. Harapan muncul jika pembicaraan tersebut akan berujung pada kerjasama kedua negara dalam memerangi ISIS, namun hal itu tidak terwujud.

Dalam pernyataannya, Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa diskusi keduanya hanya tentang prosedur keselamatan tertentu. Pernyataan ini pun menjegal harapan kemitraan potensial antara bangsa-bangsa.

Sebagaimana diketahui, dalam krisis di Suriah, Rusia dan AS berada di pihak yang bersebrangan. Rusia mendungkung Presiden Suriah Bashar al-Assad. Sedangkan AS dan sekutunya mendukung kelompok pemberontak.

AS menuding, serangan udara yang dilakukan oleh Rusia menargetkan kelompok pemberontak. Namun, Rusia dalam pernyataan terakhirnya menyatakan bahwa serangannya berhasil menghancurkan 55 target milik ISIS.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4629 seconds (0.1#10.140)